Begini Penjelasan Gus Baha, Mengapa Sayyidah Aisyah Ingkar Mikraj

Kamis, 24 Februari 2022 - 14:58 WIB
loading...
A A A
Beliau bersabda,

تعلَّموا أنه لن يرى أحد منكم ربه عز وجل حتى يموت

“Yakini, bahwa seorangpun diantara kalian tidak akan bisa melihat Tuhannya sampai dia mati.” (HR. Muslim 7283, Ahmad dalam Musnadnya 5/433)

Hanya saja, yang menjadi perbedaan ulama adalah apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Allah ketika isra mi’raj ataukah tidak?

Ada 4 pendapat ulama tentang apakah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Allah ketika isra mi’raj ataukah tidak. Pendapat Siti Aisyah adalah salah satunya.

Pendapat mayoritas ulama ahlus sunah, meyakini bahwa Nabi SAW melihat Allah ketika isra mikraj. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa mengatakan, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dan mayoritas ulama ahlus sunah berpendapat bahwa Nabi Muhammad SAW melihat Tuhannya ketika isra mi’raj.

Sementara Aisyah dan beberapa tokoh yang bersamanya, mengingkari aqidah ini.

Beberapa riwayat yang mendukung pendapat ini,

a. Keterangan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, tentang firman Allah di surat An-Najm, yang artinya, ‘Sesungguhnya Muhammad telah melihat-nya pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha.’

Ibnu Abbas menjelaskan tentang ayat ini,

رأى ربه فتدلى فكان قاب قوسين أو أدنى

Beliau melihat Tuhannya dan mendekat. Sehingga jaraknya seperti dua busur atau lebih dekat. (HR. Turmudzi 3280 dan Al-Albani menilai, shahih sampai kepada Ibnu Abbas)

b. Dari Qatadah, bahwa Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan,

رأى محمدٌ ربَّه

“Nabi Muhammad melihat Tuhannya” (HR. Ibn Abi Ashim dalam As-Sunah no. 432 dan Ibnu Khuzaimah dalam Bab Tauhid no. 280. Namun riwayat ini dinilai lemah oleh sebagian ulama)



c. Keterangan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ketika beliau ditanya oleh Marwan bin Hakam, apakah Nabi Muhammad melihat Tuhannya. Jawab beliau, ‘Ya, beliau telah melihatnya.’ (HR. Abdullah bin Ahmad dalam As-Sunah no. 218, Al-Lalikai dalam Syarh Ushul I’tiqad, no. 908).

Pendapat ketiga, Nabi SAW melihat Allah dengan hati. Terdapat satu hadis yang mendukung pendapat ini, namun haditsnya dhaif. Karena statusnya hadis mursal. Hadis tersebut dari seorang tabiin, Muhammad bin Ka’ab Al-Quradzi, bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya, ‘Apakah anda melihat Tuhan anda?’ jawab beliau,

رأيته بفؤادي، ولم أره بعيني

“Saya melihat dengan mata hatiku dan tidak dengan mata kepalaku.” (HR. At-Thabari 27/46-47, dan Ibnu Abi Hatim no. 18699. Muhammad bin Ka’ab Al-Quradzi tidak berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1373 seconds (0.1#10.140)