Inilah Mengapa Yunus Dibilang sebagai Nabi yang Marah

Rabu, 09 Maret 2022 - 16:57 WIB
loading...
A A A
Jibril kembali membalas, “Perintah ini terlalu mendesak.”

Dengan marah Yunus melanjutkan ke perahu dan menaikinya, tetapi perahu itu terhenti, tidak bergerak maju atau pun mundur. Kemudian mereka menarik undian, dan undian jatuh ke Yunus. Ikan Paus (al-hut) datang dengan menggoyangkan ekornya.

Telah disampaikan secara ilahiah, “Paus, wahai Paus! Kami tidak akan menjadikan Yunus sebagai makananmu! Sebaliknya, Kami menjadikanmu sebagai tempat peristirahatan untuknya, tempat perlindungan.”

Paus itu menelan Yunus, dan melanjutkan perjalanan dari tempat itu ke Ubullah. Dari sana ia melanjutkan perjalanan ke Tigris, sampai memuntahkan Yunus di Niniwe.

Demikianlah riwayat yang mendukung pendapat pertama, bahwa Nabi Yunus marah sebelum dia menyampaikan dakwah kepada umatnya.



Marah Setelah Jadi Nabi
Pendapat kedua, yang menyatakan bahwa Yunus marah setelah dia berdakwah kepada umatnya. Jumhur ulama mendukung pendapat ini, bahwa Nabi Yunus pergi dalam keadaan marah setelah dia berdakwah kepada umatnya, meskipun ada perbedaan tafsir mengenai marahnya ini ditujukan kepada siapa.

Menurut ath-Thabari, para sahabat yang mendukung pendapat ini adalah Ibnu Abbas dan Abu Hurairah, sebagaimana riwayat dari mereka yang akan disampaikan kemudian. Sementara itu, ulama abad pertengahan yang mendukung pendapat ini adalah Ibnu Katsir. Pada masa kekinian, ulama yang mendukung pendapat ini di antaranya adalah Quraish Shihab.

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa misi (dakwah) Yunus terjadi setelah ikan paus mengeluarkannya. Yang lain mengatakan bahwa itu terjadi setelah dia menyeru kepada mereka di mana dia diutus untuk mengikuti instruksi illahi, dan setelah dia menyampaikan kepada mereka pesan Tuhan.

Dia memperingatkan mereka bahwa hukuman ilahi akan dimulai pada waktu yang ditentukan (jika mereka tidak bertobat); tetapi dia (Yunus) pergi karena mereka tidak bertobat, mereka juga bahkan (sama sekali) tidak mempertimbangkan untuk menaati Allah dan beriman kepada-Nya.

Namun ketika hukuman ilahi membayangi orang-orang itu, ia menyelimuti mereka seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an. Kemudian mereka bertaubat, dan berpaling kepada Allah; dan Allah mencabut hukuman itu.

Yunus mendengar tentang pembebasan mereka, dan pencabutan hukuman yang telah dia peringatkan kepada mereka. Marah karenanya, dia berkata, “Aku memperingatkan mereka tetapi peringataanku ditolak.”

Dia pergi, dengan marah kepada Allah, dan menolak untuk kembali kepada mereka, karena mereka telah mencela dia sebagai pendusta.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1304 seconds (0.1#10.140)