Ibrahim bin Walid, 70 Malam Menjadi Khalifah Dinasti Umayyah

Selasa, 15 Maret 2022 - 05:15 WIB
loading...
A A A
Ia hanya datang ke Damaskus demi hak orang yang dicintainya, Walid II, dan putra-putranya yang merupakan keponakan kesayangannya yang sekarang semuanya sudah tiada.

Abu Muhammad lantas menyampaikan padanya bahwa pesan terakhir putra Walid II, Hakam ingin Marwan yang menggantikan dirinya menjabat sebagai khalifah.

Abu Muhammad lantas mengulurkan sebuah puisi yang ditulis oleh Hakam di dalam penjara, yang hal tersebut menyiratkan amanat pada Marwan untuk menjabat sebagai khalifah.

Dengan perasaan yang bercampur aduk, akhirnya Marwan menerimanya. Ia dilantik sebagai khalifah pada akhir tahun 126 H, dan lebih dikenal dengan sebutan Marwan II, untuk membedakannya dari kakeknya, Marwan bin Hakam.

Kembali ke Ibrahim bin Al-Walid, pada masa pemerintahan pendek itu telah dilakukan penerjemahan buku-buku filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab. Hal ini mengakibatkan lahirnya golongan Mutakalimin, seperti Mu'tazilah, Jabariah, Ahlus Sunnah, dan sebagainya. Ibrahim wafat pada 25 Januari 750 M.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.9105 seconds (0.1#10.140)