Dialog Nabi Musa dan Firaun Tentang Tuhan dalam Al-Qur'an

Jum'at, 18 Maret 2022 - 19:41 WIB
loading...
A A A
"Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku". (QS al-Qashash: 38).

Begitu juga dirinya mengklaim dengan pernyataannya:

فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلۡأَعۡلَىٰ

"(Fir'aun) berkata:"Akulah Tuhanmu yang paling tinggi". ( QS an-Nazi'aat : 23).

Allah ta'ala juga menjelaskan tentang kaumnya:

فَلَمَّا جَآءَتۡهُمۡ ءَايَٰتُنَا مُبۡصِرَةٗ قَالُواْ هَٰذَا سِحۡرٞ مُّبِينٞ ١٣ وَجَحَدُواْ بِهَا وَٱسۡتَيۡقَنَتۡهَآ أَنفُسُهُمۡ ظُلۡمٗا وَعُلُوّٗاۚ فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُفۡسِدِينَ


"Maka tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: "Ini adalah sihir yang nyata". Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) Padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan". ( QS an-Naml : 13-14).

Sebab, kesyirikan tidak mungkin terjadi melainkan dari orang yang telah menetapkan keberadaan Allah, jika tidak menyakini hal tersebut maka orang yang mengingkari tidak bisa dikatakan sebagai musyrik.

Sanggahan; Allah ta'ala sama sekali tidak menjelaskan tentang pengingkaran adanya pencipta melainkan dari Fir'aun kepada Nabi Musa 'alaihi sallam. Wallahu'alam.
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1542 seconds (0.1#10.140)