Inilah Keutamaan dan Keistimewaan Malam Nuzulul Qur'an
loading...
A
A
A
Bulan Ramadhan sering juga disebut sebagai bulannya Al-Qur'an. Kenapa demikian? Karena ada satu malam di bulan Ramadhan yang menjadi saksi sebuah peristiwa penting bagi Umat Islam, yakni turunnya Al-Qur'an untuk pertama kalinya. Peristiwa ini disebut Nuzulul Qur'an , atau peristiwa diturunkan Al-Qur'an. Di balik peristiwa penting ini memiliki keutamaan yang baik untuk umat Muslim.
Seperti diketahui, Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Peristiwa pertama kali Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam ini terjadi pada malam 17 Ramadhan yang ditandai dengan wahyu pertama Surat Al-Alaq ayat 1-5. Peristiwanya terjadi saat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berada di Gua Hiro pada tahun 610 M.
Dinukil dari berbagai sumber dijelaskan bahwa ada 2 tahapan proses diturunkannya Al-Quran. Proses pertama, Al-Quran diturunkan dari Lauh Mahfuz ke langit dunia dalam kitab yang utuh. Disebutkan, pada pada tahap ini Al-Quran diturunkan pada malam lailatul qadar.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhu berkata, “Al Qur'an itu diturunkan pada Lalilatul Qadar secara sekaligus, kemudian diturunkan lagi berdasarkan masa turunnya sebagian demi sebagian secara berangsur pada beberapa bulan dan hari.”
Proses kedua, Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW. Peristiwa turunnya Al-Quran ke bumi yang terjadi secara berangsur-angsur ini pun diperingati pada malam 17 Ramadhan yang ditandai dengan wahyu pertama Surat Al-Alaq ayat 1-5.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan mansuia dari segumpal darah. Bacalah, da Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. AL-Alaq : 1-5).
Pada wahyu pertama turun, Rasulullah SAW masihlah tidak bisa membaca. Sehingga, ketika Malaikat Jibril mengucapkan firman Allah ini menyerukan Nabi Muhammad Saw untuk membacanya. Rasulullah SAW pun tidak bisa mengikutinya.
Peristiwa ini pun membuat Rasulullah pulang dalam keadaan gelisah. Bahkan, membuat badannya menjadi menggigil hingga demam. Hingga Rasulullah meminta Khadijah untuk menyelimuti dan menemani Rasulullah hingga beliau tenang.
Waktu yang dibutuhkan diturunkannya Al-Quran dari Malaikat Jibril kepada Rasulullah Saw kurang lebih 23 tahun di mana turunnya ayat per ayat ini menyesuaikan problematika sosial, krisis moral, keagamaan, kisah-kisah para Nabi terdahulu hingga hikmah. Ayat terakhir yang diturunkakn Malaikat Jibril kepada Rasulullah ada pada surat Al-Maidah ayat 3. Disebutkan, ayat ini turun sesudah waktu ashar pada hari Jumat di Padang Arafah saat musim haji terakhir (wada).
Ketika ayat ini turun, Rasulullah berada di atas untanya sehingga agak kesulitan menangkap isi dan makna terkandung di dalam ayat 3 surat Al-Maidah. Sehingga, Rasulullah pun memutuskan untuk turun dari untanya dan bersandar pada binatang tersebut. dan Malaikat Jibril pun membacakan firman Allah Swt,
“...Pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu...” (QS. Al-Maidah: 3).
Keistimewaan dan Keutamaan Malam Nuzulul Qur'an
Malam Nuzulul Quran jatuh pada 17 Ramadhan, di malam tersebut menjadi malam yang penuh keberkahan dan memiliki keutamaan di mana Allah SWT melipatgandakan pahala umat Muslim yang beribadah. Selain sebagai malam diturunkannya Al-Quran ke langit dunia, keutamaan lain dari malam lailatul qadar yaitu:
1. Malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan.
Allah Ta'ala berfirman:
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”. (QS. Al-Qadr : 3)
Dalam tafsir al-Thabari disebutkan bahwa Mujahid berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ‘lebih baik dari seribu bulan’ adalah amal, puasa, dan salat malam yang dilakukannya pada malam ini lebih baik dari amalan yang dilakukan selama 1.000 bulan.
Seperti diketahui, Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Peristiwa pertama kali Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam ini terjadi pada malam 17 Ramadhan yang ditandai dengan wahyu pertama Surat Al-Alaq ayat 1-5. Peristiwanya terjadi saat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berada di Gua Hiro pada tahun 610 M.
Dinukil dari berbagai sumber dijelaskan bahwa ada 2 tahapan proses diturunkannya Al-Quran. Proses pertama, Al-Quran diturunkan dari Lauh Mahfuz ke langit dunia dalam kitab yang utuh. Disebutkan, pada pada tahap ini Al-Quran diturunkan pada malam lailatul qadar.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhu berkata, “Al Qur'an itu diturunkan pada Lalilatul Qadar secara sekaligus, kemudian diturunkan lagi berdasarkan masa turunnya sebagian demi sebagian secara berangsur pada beberapa bulan dan hari.”
Proses kedua, Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW. Peristiwa turunnya Al-Quran ke bumi yang terjadi secara berangsur-angsur ini pun diperingati pada malam 17 Ramadhan yang ditandai dengan wahyu pertama Surat Al-Alaq ayat 1-5.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan mansuia dari segumpal darah. Bacalah, da Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. AL-Alaq : 1-5).
Pada wahyu pertama turun, Rasulullah SAW masihlah tidak bisa membaca. Sehingga, ketika Malaikat Jibril mengucapkan firman Allah ini menyerukan Nabi Muhammad Saw untuk membacanya. Rasulullah SAW pun tidak bisa mengikutinya.
Peristiwa ini pun membuat Rasulullah pulang dalam keadaan gelisah. Bahkan, membuat badannya menjadi menggigil hingga demam. Hingga Rasulullah meminta Khadijah untuk menyelimuti dan menemani Rasulullah hingga beliau tenang.
Waktu yang dibutuhkan diturunkannya Al-Quran dari Malaikat Jibril kepada Rasulullah Saw kurang lebih 23 tahun di mana turunnya ayat per ayat ini menyesuaikan problematika sosial, krisis moral, keagamaan, kisah-kisah para Nabi terdahulu hingga hikmah. Ayat terakhir yang diturunkakn Malaikat Jibril kepada Rasulullah ada pada surat Al-Maidah ayat 3. Disebutkan, ayat ini turun sesudah waktu ashar pada hari Jumat di Padang Arafah saat musim haji terakhir (wada).
Ketika ayat ini turun, Rasulullah berada di atas untanya sehingga agak kesulitan menangkap isi dan makna terkandung di dalam ayat 3 surat Al-Maidah. Sehingga, Rasulullah pun memutuskan untuk turun dari untanya dan bersandar pada binatang tersebut. dan Malaikat Jibril pun membacakan firman Allah Swt,
“...Pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu...” (QS. Al-Maidah: 3).
Keistimewaan dan Keutamaan Malam Nuzulul Qur'an
Malam Nuzulul Quran jatuh pada 17 Ramadhan, di malam tersebut menjadi malam yang penuh keberkahan dan memiliki keutamaan di mana Allah SWT melipatgandakan pahala umat Muslim yang beribadah. Selain sebagai malam diturunkannya Al-Quran ke langit dunia, keutamaan lain dari malam lailatul qadar yaitu:
1. Malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan.
Allah Ta'ala berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”. (QS. Al-Qadr : 3)
Dalam tafsir al-Thabari disebutkan bahwa Mujahid berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ‘lebih baik dari seribu bulan’ adalah amal, puasa, dan salat malam yang dilakukannya pada malam ini lebih baik dari amalan yang dilakukan selama 1.000 bulan.