Keajaiban Ramadhan dalam Pandangan Umat Islam

Bulan Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ini karena dalam bulan ini telah diturunkan Al-Qur'an di dalamnya.

Allah Ta'ala berfirman :



“ Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur." (QS Al Baqarah :185)



Dalam bulan Ramadhan ini, menurut Ustad Arafat, pendakwah asal Bandung Jawa Barat, juga banyak keajaiban di dalamnya. Keajaiban ini dirasakan oleh umat Islam yang menjalankan ibadah puasa.

Menurut Ustad Arafat, bahwa jika kita bertanya kepada seseorang tentang waktu yang terus berjalan sepanjang Ramadhan, maka kita akan mendapatkan jawaban yang beraneka ragam. Benar-benar ajaib.

Artinya, kata Ustad Arafat, meskipun Ramadhan sama-sama tujuh hari dalam satu minggu, dan sama pula 24 jam dalam sehari, tetapi masing-masing orang akan merasakannya berbeda-beda. Sungguh ajaib.

Keajaiban bulan Ramadhan antara lain adalah :

1. Ramadhan terasa lambat

Yaitu bagi orang yang menganggap lapar dan hausnya sebagai beban yang melelahkan. Ia tidak habis pikir harus tersiksa seperti ini selama satu bulan.

2. Ramadhan terasa cepat.

Yaitu bagi orang yang menganggap lapar dan hausnya adalah jalan pintas menuju keridhaan Allah. Ia membayangkan kalau saja tidak ada Ramadhan, butuh berapa ratus tahun perjalanan taubatnya akan sampai kepada Allah.

3.Ramadhan seperti lama

Bagi orang yang tidak punya target tilawah, tidak sibuk dengan taubat, tidak pula membantu kesulitan saudaranya. Baginya Ramadhan hanya diisi untuk menunggu saja. Yaitu menunggu datangnya waktu Maghrib dan menunggu dibangunkan untuk sahur.

4. Ramadhan seperti sebentar

Bagi orang yang tadarusnya berlomba dengan istighfarnya. Ia mengatur targetnya dengan tertib, dan ternyata masih merasa kurang saja dengan waktu yang tersedia.

5. Ramadhan begitu membosankan

Yaitu bagi orang yang setiap malam mengulang rutinitas shalat Tarawih yang menjemukan. Badannya selalu pegal dan tulangnya pasti linu setiap berjalan ke masjid.

6. Ramadhan begitu membahagiakan