Tips Istiqamah dalam Beramal Pasca Ramadhan

Senin, 09 Mei 2022 - 10:29 WIB
loading...
Tips Istiqamah dalam Beramal Pasca Ramadhan
Konsisten semangat beribadah pasca Ramadhan membutuhkan ke-istiqamah-an, karenanya perlu tips dan cara mudah untuk menerapkan keistiqamahan beramal saleh ini.Foto ilustrasi/ist
A A A
Konsisten semangat beribadah pasca Ramadhan membutuhkan ke-istiqamah-an. Istiqamah adalah mudawamah, keteguhan dalam rangkaian melaksanakan perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh keikhlasan dan tata laksana sesuai dengan syariat-Nya. Lalu, bagaimana cara agar dapat istiqamah dalam beramal ?

Mengutip tulisan ceramah Ustadz Sodiq Fajar dari malan dakwah.id, ia membeberkan 7 tips agar istiqamah beramal setelah Ramadhan. Berikut tips dan caranya:

1. Memperbanyak amalan ketaatan dan selalu memotivasi diri dalam melaksanakannya.

Sebagai seorang hamba yang beriman, kita semua meyakini bahwa iman dan takwa itu dapat meningkat juga dapat menurun.

Iman dan takwa kita akan meningkat seiring dengan meningkatnya amal ketaatan. Sebaliknya, iman dan takwa kita akan menurun seiring dengan menurunnya amal ketaatan dan meningkatnya maksiat yang kita lakukan. Oleh sebab itu, penting kiranya untuk selalu memotivasi diri agar selalu berada di jalan ketaatan.



2. Menyibukkan diri dengan ilmu syar’i

Penguasaan terhadap ilmu syariat Islam adalah kunci penting agar bisa istiqamah dalam beramal. Dengan mempelajari ilmu syariat, kita bisa mengenal Allah subhanahu wata’ala, kita bisa menemukan kesadaran bahwa kita ini adalah makhluk ciptaan Allah.

Dengan begitu, akal kita akan menemukan jalan fitrahnya, yakni menyembah beribadah hanya kepada Allah sebagai pencipta seluruh makhluk.

3. Ikhlas dalam ilmu dan amal

Untuk mencapai tujuan tertinggi dari mempelajari ilmu dan melaksanakan amal kita butuh satu kunci, yaitu ikhlas. Tanpa keikhlasan, ilmu dan amal kita akan sia-sia tak bernilai di sisi Allah. Jika ilmu dan amal kita tidak bernilai di sisi-Nya, tentu mustahil kita akan mampu istiqamah dalam amal ketaatan.

4. Banyak-banyak membaca Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah sumber pengetahuan. Membaca, menghafal, dan mempelajari maknanya merupakan kunci dalam meraih istiqamah.

Allah berfirman,

اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَۙ. لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّسْتَقِيْمَۗ


“(Al-Quran) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam, (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus.” (QS. At-Takwir: 27-28)

5. Bersahabat dengan orang saleh

“Seseorang bersama dengan orang yang ia cintai,” demikian sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana termaktub dalam riwayat at-Tirmizi hadits nomor 2307.

Maka, bertemanlah dengan orang saleh agar kalian mendapatkan manfaat atas kesalehannya. Berteman dengan orang saleh akan menguatkan kalian dalam istiqamah beramal. Sebaliknya, jauhilah pertemanan dengan orang fasik dan pendosa agar kalian tidak terkena dampak buruk atas kefasikan dan dosa mereka. Berteman dengan orang fasik dan pendosa akan melemahkan kita dalam istiqamah beramal.

6. Bersikap pertengahan dan bijaksana

Allah subhanahu wata’ala memerintahkan hamba-Nya untuk bersikap wasathiyah, pertengahan dan bijaksana dalam beramal. Tidak ifrath, berlebih-lebihan, juga tidak tafrith, meremehkan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh imam al-Bukhari hadits nomor 39,

إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ، وَلَنْ ‌يُشَادَّ ‌الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا، وَأَبْشِرُوا، وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ، وَشَيْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ


“Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidaklah seseorang berlebih-lebihan dalam urusan agama melainkan agama akan mengalahkannya, maka tepatkanlah, dekatkanlah, dan bergembiralah, minta bantuanlah dengan (melaksanakan ketaatan) di waktu pagi, sore, dan sebagian malam hari.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga pernah bersabda, dalam hadits riwayat Muslim. Hadits nomor 1306,

أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ


“Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus (dilakukan) meskipun sedikit.”

7. Perbanyak doa

Doa adalah senjata. Segala bentuk ikhtiar, hendaknya disertai dengan doa. Demikian pula, dalam hal istiqamah dalam beramal, perlu juga menyertainya dengan doa.

Adakah doa istiqamah yang diajarkan oleh nabi? Ada. Bahkan, doa ini termasuk doa yang sering diucapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

اَللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ


“Ya Allah Yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”

Atau, boleh juga berdoa dengan lafal kita sendiri semampu kita, dengan syarat tidak menyalahi ketentuan dalam berdoa kepada Allah. Sebagaimana salah seorang ulama salaf yang bernama al-Hasan, selalu mengucapkan doa,

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبُّنَا ‌فَارْزُقْنَا ‌الِاسْتِقَامَةَ


“Ya Allah, Engkau adalah Rabb kami, karuniakan kepada kami istiqamah dalam beribadah.”



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4968 seconds (0.1#10.140)