Keadaan Umat Muslim, Yahudi dan Nasrani Pada Hari Kiamat

Selasa, 12 Juli 2022 - 23:09 WIB
loading...
Keadaan Umat Muslim, Yahudi dan Nasrani Pada Hari Kiamat
Pada Hari Kiamat semua manusia baik umat Muslim, Yahudi, Nasrani akan ditanyai tentang siapa yang dahulu disembahnya. Foto ilustrasi/ist
A A A
Hari Kiamat merupakan satu dari enam Rukun Iman yang wajib diyakini dan diimani umat Islam. Ketika Hari Kiamat terjadi banyak rentetan peristiwa yang akan dialami manusia.

Bagaimana keadaan umat Muslim, Yahudi dan Nasrani pada Hari Kiamat ? Sebelum kita jawab, berikut tahapan yang akan dilalui manusia setelah Hari Kiamat. Semua manusia akan dibangkitkan dari kuburnya kemudian dikumpulkan di Padang Mahsyar. Lalu dihisab, ditimbang dan diberi buku catatan amal.

Selanjutnya diberi minuman dari telaga Nabi kecuali orang musyrik dan munafik. Kemudian dihadapkan kepada titian Shirat yang membentang di atas neraka. Berikutnya menunggu nasib apakah masuk neraka atau surga. Pada tahapan terakhir ini, manusia akan memohon Syafa'at Nabi Muhammad SAW.

Adapun keadaan umat Muslim, Yahudi dan Nasrani pada Hari Kiamat dijelaskan dalam satu Hadis panjang dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu 'anhu. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika hari Kiamat terjadi, ada penyeru yang mengumumkan: Setiap umat hendaklah mengikuti apa yang dahulu disembah. Maka tidak tersisa orang-orang yang dahulu menyembah selain Allah yakni berhala, kecuali mereka berjatuhan ke dalam neraka. Hingga yang tinggal hanya orang-orang yang menyembah Allah ada yang baik dan ada yang jahat serta sisa-sisa Ahli Kitab.

Maka dipanggillah orang-orang Yahudi. Mereka ditanya: "Apa yang dahulu kalian sembah?" Mereka menjawab: Kami menyembah Uzair anak Allah. Dikatakan: "Kalian salah! Allah tidak menjadikan seorang pun sebagai sahabat atau anak." Lalu apa yang kalian inginkan? Mereka menjawab: Kami haus, ya Tuhan kami berilah kami minum. Lalu ditunjukkan pada mereka: Kenapa kalian tidak datang ke sana? Mereka digiring ke neraka, seolah-olah neraka itu fatamorgana yang saling menghancurkan. Mereka pun berjatuhan ke dalam neraka.

Kemudian orang-orang Nasrani dipanggil. Mereka ditanya: "Apa yang dahulu kalian sembah?" Mereka menjawab: Kami menyembah Isa Almasih anak Allah. Dikatakan kepada mereka: "Kalian salah! Allah tidak menjadikan seorang pun sebagai sahabat atau anak." Apa yang kalian inginkan? Mereka menjawab: Kami haus ya Tuhan, berilah kami minum.

Lalu ditunjukkan pada mereka: Kenapa kalian tidak datang ke sana? Mereka digiring ke neraka Jahanam, seolah-olah neraka itu fatamorgana yang saling menghancurkan. Mereka pun berguguran ke dalam neraka.

Ketika yang tinggal hanya orang-orang yang dahulu menyembah Allah Taala (yang baik dan yang jahat), maka Allah datang kepada mereka dalam bentuk yang lebih rendah daripada bentuk yang mereka ketahui. Dia berfirman: "Apa yang kalian tunggu? Setiap umat mengikuti apa yang dahulu disembah."

Mereka mengucapkan: "Ya Tuhan kami, di dunia kami memisahkan diri dari orang-orang yang sebenarnya sangat kami butuhkan (untuk membantu kehidupan di dunia) dan kami tidak mau berkawan dengan mereka (karena menyimpang dari jalan yang digariskan oleh agama)." Allah berfirman: "Akulah Tuhan kalian!"

Mereka mengucap: Kami mohon perlindungan kepada Allah darimu. Kami tidak akan menyekutukan Allah dengan apapun (ini diucapkan dua atau tiga kali), sampai sebagian mereka hampir-hampir berubah (berbalik dari kebenaran, karena cobaan berat yang berlaku saat itu).

Allah berfirman: "Apakah antara kalian dan Dia ada tanda-tanda, sehingga dengan demikian kalian dapat mengenal-Nya? Mereka menjawab: Ya, ada. Lalu disingkapkanlah keadaan yang mengerikan itu. Setiap orang yang hendak bersujud kepada Allah dengan keinginan sendiri, pasti mendapat izin Allah.

Sedangkan orang yang akan bersujud karena takut atau pamer, Allah menjadikan punggungnya menyatu (sehingga tidak dapat sujud). Setiap kali hendak sujud, ia terjungkal pada tengkuknya.

Kemudian mereka mengangkat kepala mereka, sementara itu Allah telah berganti rupa dalam bentuk yang mereka lihat pertama kali. Allah berfirman: "Akulah Tuhan kalian." Mereka menyahut: "Engkau Tuhan kami. Kemudian suatu jembatan dibentangkan di atas neraka Jahanam dan Syafa'at diperbolehkan."

Mereka berkata: "Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah."

Hadis ini memiliki redaksi yang cukup panjang. Abu Said Al-Khudri berkata: "Jika kalian tidak mempercayaiku mengenai Hadis ini, maka bacalah firman Allah: "Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar atom. Dan jika ada kebaikan sebesar atom, niscaya Allah akan melipat-gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar."

Demikian gambaran singkat keadaan manusia dari golongan umat muslim, Yahudi dan Nasrani. Semoga Allah memelihara kita dari azab neraka.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2633 seconds (0.1#10.140)