Gus Baha Jelaskan Cara Mandi Junub yang Benar: Jangan Sampoan Dulu!

Selasa, 02 Agustus 2022 - 21:52 WIB
loading...
Gus Baha Jelaskan Cara...
Ulama ahli tafsir Al-Quran Gus Baha berpesan saat mandi junub tidak perlu memakai sabun atau sampo terlebih dahulu sampai selesai mandi junub. Foto/Ist
A A A
Ulama ahli tafsir Al-Qur'an Gus Baha menjelaskan tata cara mandi junub yang jarang dibahas di majelis taklim. Banyak orang merasa sudah mandi junub, namun sebenarnya dia belum mandi.

Seperi diketahui, mandi junub (mandi wajib) merupakan hal penting dalam Islam karena berkaitan dengan sah atau tidaknya suatu ibadah. Ulama bernama KH Ahmad Bahauddin Nursalim mengatakan, ketika mandi junub, tidak boleh ada sabun atau sampo terlebih dahulu sampai mandi junubnya selesai.

Dalam satu kajiannya di kanal Youtube, Gus Baha menjelaskan sampo atau sabun akan berpotensi mengubah sifat air, sehingga air yang dipakai mandi tidak sah.

"Syaratnya mandi atau wudhu itu jangan ada di tubuh sesuatu yang merubah air seperti sabun, sampo atau yang lainnya," ujar Gus Baha.

Banyak orang awam mungkin melakukan mandi junub dengan cara yang salah. Misalnya, menciduk air langsung pakai sampo. Air tersebut tidak bisa menghilangkan hadas besar, karena status air yang diguyur ke seluruh tubuh berbau sampo.

Karena itu, mandi junub sebaiknya menggunakan air bersih sampai mandi junubnya selesai. Baru kemudian memakai sampo ata sabun.

"Kalau pakai sampo dulu, kalau rambutnya banyak, maka potensi air yang menyebar sudah menjadi mutagoyyir," jelas Gus Baha.

Karena itu, salah satu syarat mandi junub adalah jangan ada sesuatu di tubuh yang disebut yughoyyiru ma (mengubah).

Gus Baha menjelaskan cara mandi junub yang benar. Ketika mandi dari kepala, ya sudah kepala itu awwalul gushli. Kalau kamu siram wajah dulu, ya wajah awwalul gushli.

Begitupun ketika orang mandi dada dulu, berarti dada itu disebut awwalul gushli. Pokoknya yang setiap bersamaan niat, awwalul fardhi. Jadi apapun pilihan Anda, langsung dibersamai niat.

Gus Baha menegaskan sesuatu yang tidak dibarengi dengan niat, maka hal tersebut tidak dihitung sebagai mulai fardhu.

"Misalnya ada orang junub, terus ada sisa-sisa mani langsung dia mandi junub disiram. Kan air yang melewati mani tadi, potensinya menjadi mutaghoyyir (berubah) karena mani tadi," tutur Gus Baha.

Makanya halangan-halangan itu harus dihilangkan. Kotoran yang berpotensi merubah air harus kita hilangkan, termasuk adat memakai sampo itu hentikan dulu, bahaya itu.

"Jadi misalnya nawaitu raf'al hadtsil akbar terus kamu pakai sampo, resikonya tadi semua proses ini mutaghoyyir, karena berbau sampo," terang Gus Baha.

Kecuali, jika Anda dapat memastikan sampo itu bersih, namun kemungkinan hal itu sangat kecil.

Karena itu, Gus Baha berpesan, saat mandi junub tidak perlu memakai sabun atau sampo terlebih dahulu sampai selesai mandi junub. Setelah itu baru bisa memakai sabun atau sampo itu.

"Jadi tidak usah sampoan dulu, mandi junubnya dulu kamu selesaikan," jelas Gus Baha.



Berikut video ceramah Gus Baha dilansir dari kajian Channel Santri Gayeng 6 Mei 2022:
(rhs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2106 seconds (0.1#10.140)