Surat Yusuf Ayat 60: Bukti Cinta Nabi Yusuf kepada Saudaranya
loading...
A
A
A
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Pada ayat ini Nabi Yusuf 'alaihissalam menyampaikan sedikit penekanan kepada saudara-saudara yang tidak mengenalnya. Nabi Yusuf meminta mereka membawa Bunyamin ke Mesir.
Bunyamin ini adalah saudara kandung Nabi Yusuf. Inilah bukti kecintaan Nabi Yusuf kepada saudaranya. Meski menduduki jabatan penting di Kerajaan Mesir, beliau tidak melupakan suadaranya.
Berikut lanjutan tadaburnya dikisahkan dalam Al-Qur'an :
Fa illam ta' tuunii bihii falaa kaila lakum 'indii wa laa taqrabuun.
Artinya: "Jika kamu tidak membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan mendapat jatah (gandum) lagi dariku dan jangan kamu mendekatiku". (QS Yusuf Ayat 60)
Pesan dan Hikmah
1. Agak terkesan mengancam, Nabi Yusuf meminta kepada saudaranya yang tidak mengenalnya itu. Tentu ini merupakan ancaman yang wajar dan tidak membahayakan.
2. Nabi Yusuf sangat mencintai keluarganya, sekalipun beliau berada di puncak kesuksesan. Hal itu sama sekali tidak membuatnya lupa dengan saudaranya. Penekanan ini dilakukan hanya ingin melihat lebih dekat kondisi saudara kandungnya itu. Jika ada yang kurang agar bisa ditutupinya, jika ada kebutuhan agar bisa dibantunya.
Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Pada ayat ini Nabi Yusuf 'alaihissalam menyampaikan sedikit penekanan kepada saudara-saudara yang tidak mengenalnya. Nabi Yusuf meminta mereka membawa Bunyamin ke Mesir.
Bunyamin ini adalah saudara kandung Nabi Yusuf. Inilah bukti kecintaan Nabi Yusuf kepada saudaranya. Meski menduduki jabatan penting di Kerajaan Mesir, beliau tidak melupakan suadaranya.
Berikut lanjutan tadaburnya dikisahkan dalam Al-Qur'an :
فَاِنْ لَّمْ تَأْتُوْنِيْ بِهٖ فَلَا كَيْلَ لَكُمْ عِنْدِيْ وَلَا تَقْرَبُوْنِ
Fa illam ta' tuunii bihii falaa kaila lakum 'indii wa laa taqrabuun.
Artinya: "Jika kamu tidak membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan mendapat jatah (gandum) lagi dariku dan jangan kamu mendekatiku". (QS Yusuf Ayat 60)
Pesan dan Hikmah
1. Agak terkesan mengancam, Nabi Yusuf meminta kepada saudaranya yang tidak mengenalnya itu. Tentu ini merupakan ancaman yang wajar dan tidak membahayakan.
2. Nabi Yusuf sangat mencintai keluarganya, sekalipun beliau berada di puncak kesuksesan. Hal itu sama sekali tidak membuatnya lupa dengan saudaranya. Penekanan ini dilakukan hanya ingin melihat lebih dekat kondisi saudara kandungnya itu. Jika ada yang kurang agar bisa ditutupinya, jika ada kebutuhan agar bisa dibantunya.
(rhs)