5 Penyebab Pintu Rezeki Tidak Terbuka, Nomor 3 Akibat Sering Bersumpah Palsu
loading...
A
A
A
"Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak dilihat dan tidak disucikan oleh-Nya, serta mereka akan mendapatkan siksa yang pedih,"
Rasulullah mengulangi sabda beliau itu tiga kali. Kemudian Abu Dzar berkata, "Sungguh mereka adalah orang-orang yang sia-sia dan merugi. Siapakah mereka wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Orang yang menjulurkan pakaiannya melebihi mata kaki, orang yang mengungkit-ungkit kebaikan yang diberikannya, dan orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu." (HR. Muslim No. 106)
Sebagaimana juga akibat buruk lainnya dari sumpah palsu ini, yaitu menghilangkan keberkahan. Nabi shallallahualaihi wasallam bersabda,
"Sumpah itu melariskan dagangan dan menghilangkan keberkahan." (HR. Abu Dawud No. 2897)
Telah banyak riwayat yang menjelaskan betapa para salaf ash-shalih berhati-hati dalam hal bersumpah, meskipun sumpahnya jujur dan betul.
Sebut saja beliau Abu Hanifah rahimahullah senantiasa bersedekah satu dinar dari setiap kali sumpah yang jujur dan betul yang keluar dari mulutnya. Lalu bagaiamana gerangan akibat buruk yang akan diterima pelakunya jika sumpah yang keluar dari mulut adalah sumpah yang dusta penuh kebohongan? Ma'adzallah.
4. Curang dalam jual beli
Selain ia merupakan penghalang dan penghilang keberkahan rezeki seseorang, berbohong dan curang juga merupakan tanda dari sifat-sifat kekufuran dan kemunafikan.
Terkait hal ini larangan Islam telah jelas bahwa perbuatan curang seperti menyembunyikan aib barang dagangan dari pembeli adalah haram.
Hal ini sesuai dengan peringatan baginda Nabi melalui hadisnya,
"Dua orang yang melakukan jual beli sama-sama memiliki hak khiyar (pilihan untuk melangsungkan atau membatalkan jual beli) selama mereka belum berpisah dari majelisnya“dalam satu riwayat, hingga keduanya berpisah.
Apabila mereka berdua jujur dan menampakkan cacat dagangannya maka jual beli mereka akan diberkahi Allah, namun jika mereka berbohong dan menyembunyikan cacatnya maka Allah hilangkan keberkahan dari keduanya."(HR. Al-Bukhari No. 1968)
5. Menyembunyikan barang
Menyembunyikan barang dengan niat memonopoli jual beli demi meraih untung sebesar-besarnya. Perbuatan tersebut mendapat ancaman yang sangat nyata dari baginda Nabi shallallahualaihi wasallam,
"Barangsiapa menimbun makanan atas kaum muslimin, maka Allah akan menghukumnya dengan penyakit kusta dan kebangkrutan." (HR. Ibnu Majah No. 2146)
Wallahu A'lam
Rasulullah mengulangi sabda beliau itu tiga kali. Kemudian Abu Dzar berkata, "Sungguh mereka adalah orang-orang yang sia-sia dan merugi. Siapakah mereka wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Orang yang menjulurkan pakaiannya melebihi mata kaki, orang yang mengungkit-ungkit kebaikan yang diberikannya, dan orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu." (HR. Muslim No. 106)
Sebagaimana juga akibat buruk lainnya dari sumpah palsu ini, yaitu menghilangkan keberkahan. Nabi shallallahualaihi wasallam bersabda,
"Sumpah itu melariskan dagangan dan menghilangkan keberkahan." (HR. Abu Dawud No. 2897)
Telah banyak riwayat yang menjelaskan betapa para salaf ash-shalih berhati-hati dalam hal bersumpah, meskipun sumpahnya jujur dan betul.
Sebut saja beliau Abu Hanifah rahimahullah senantiasa bersedekah satu dinar dari setiap kali sumpah yang jujur dan betul yang keluar dari mulutnya. Lalu bagaiamana gerangan akibat buruk yang akan diterima pelakunya jika sumpah yang keluar dari mulut adalah sumpah yang dusta penuh kebohongan? Ma'adzallah.
4. Curang dalam jual beli
Selain ia merupakan penghalang dan penghilang keberkahan rezeki seseorang, berbohong dan curang juga merupakan tanda dari sifat-sifat kekufuran dan kemunafikan.
Terkait hal ini larangan Islam telah jelas bahwa perbuatan curang seperti menyembunyikan aib barang dagangan dari pembeli adalah haram.
Hal ini sesuai dengan peringatan baginda Nabi melalui hadisnya,
"Dua orang yang melakukan jual beli sama-sama memiliki hak khiyar (pilihan untuk melangsungkan atau membatalkan jual beli) selama mereka belum berpisah dari majelisnya“dalam satu riwayat, hingga keduanya berpisah.
Apabila mereka berdua jujur dan menampakkan cacat dagangannya maka jual beli mereka akan diberkahi Allah, namun jika mereka berbohong dan menyembunyikan cacatnya maka Allah hilangkan keberkahan dari keduanya."(HR. Al-Bukhari No. 1968)
5. Menyembunyikan barang
Menyembunyikan barang dengan niat memonopoli jual beli demi meraih untung sebesar-besarnya. Perbuatan tersebut mendapat ancaman yang sangat nyata dari baginda Nabi shallallahualaihi wasallam,
"Barangsiapa menimbun makanan atas kaum muslimin, maka Allah akan menghukumnya dengan penyakit kusta dan kebangkrutan." (HR. Ibnu Majah No. 2146)
Wallahu A'lam
(wid)