Bidadari Hitam yang Ada di Surga, Bidadari Khusus yang Allah Ciptakan untuk Umar Bin Khattab
loading...
A
A
A
Ternyata ada bidadari hitam di surga yang khusus Allah Ta'ala ciptakan untuk salah satu sahabat nabi shallallahu alaihi wa sallam.Milik siapakah bidadari hitam manis tersebut?
Gambaran sosok bidadari Allah Ta'ala terangkan dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Selain cantik jelita, bidadari juga digambarkan sebagai makhluk yang menjaga pandanganya. Sebagaimana firman-Nya,
“Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang menjaga pandangannya, dan jelita matanya. Seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan dengan baik,” (QS. Ash-Shaff: 48-49).
Lalu milik siapakah bidadari khusus yang Allah Ciptakan itu? Syaikh Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitabnya yang diterjemahkan “Tamasya ke Surga” menerangkan, suatu ketikaRasulullahShallallahu alaihi wa sallam berkisah tentang perjalanannya di surga pada saatIsra’ Mi’raj.
“Ketika aku sedang berjalan-jalan di surga pada saat Isra’ Mi’raj, aku melihat sebuahIstana putihyang berkilauan dari kejauhan. Aku sangat tertarik dengankeindahannyadan mendekati istana tersebut. Ketika hendak memasukinya aku menahan diri dan bertanya sejenak kepada malaikat Jibril,
“Wahai Jibril, istana siapakah yangindah berkilauanini?” Aku berharap istana itu adalah milikku.
Jibril menjawab, “Ini adalah istana yang Allah sediakan untuk salah seorang sahabatmu.”
Terkejut diriku, “Siapakah dia Yaa Jibril?”
“Sahabatmu Umar bin Khattab.” Jawab Jibril.
Seketika itu aku mengurungkan niat untuk memasukinya. Aku malu memasuki istana yang bukan milikku.
Umar yang mendengar penuturan baginda Nabi menangis, “Wahai Nabi, mengapa engkau harus malu pada orang seperti diriku?”
Baginda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam meneruskan kisahnya,
"Lalu aku melihat sekumpulan bidadari sedang bercanda riang. Namun di antara mereka ada seorang bidadari yang tengah menyendiri dan wajahnya selalu tersipu malu. Aku bertanya kepada Jibril, “Wahai Jibril, bidadari siapakah itu?”
Jibril menjawab, “Itu adalah bidadari permintaan sahabatmu Umar. Allah sudah menyediakan baginya.”
Subhanallah. Umar pun mengakui bahwa ia sering berdoa agar diberikan bidadari surga yang berkulit hitam manis, bermata jelita, dan pemalu.
Bidadari untuk Umar bin Khattab langsung disiapkan oleh Allah Ta'ala, karena Amirul Mukminin ini begitu istimewa. Sahabat Rasulullah ini, telah mendapatkan jaminan masuk surga, meski ia juga bukan bagian orang-orang yang pertama masuk Islam, bahkan Umar bin Khattab masuk Islam atas doa Rasulullah.
Tatkala hidayah Allah menyentuh hatinya dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an, ia pun tak pernah ingkar dari apa yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah. Senantiasa melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar.
Umar bin Khattab memiliki kedudukan yang tinggi di kaum Quraisy sehingga keislamannya turut membawa serta orang-orang quraisy pada saat itu. Umar dianugerahi hati yang keras, tetapi luluh tatkala mengingat masa jahilyahnya, masa yang kerap membuatnya meneteskan air mata. Keras hatinya selalu tertuju pada kemungkaran, dan hal inilah yang membuat setan takut dan lari terbirit-birit jika melihat Umar bin Khattab.
Tak ada yang mampu menghalangi kuasa Allah. Atas ketakwaan Umar bin Khattab mampu menemukan bidadari impiannya di surga sebagai nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Wallahu A'lam
Gambaran sosok bidadari Allah Ta'ala terangkan dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Selain cantik jelita, bidadari juga digambarkan sebagai makhluk yang menjaga pandanganya. Sebagaimana firman-Nya,
“Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang menjaga pandangannya, dan jelita matanya. Seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan dengan baik,” (QS. Ash-Shaff: 48-49).
Baca Juga
Lalu milik siapakah bidadari khusus yang Allah Ciptakan itu? Syaikh Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitabnya yang diterjemahkan “Tamasya ke Surga” menerangkan, suatu ketikaRasulullahShallallahu alaihi wa sallam berkisah tentang perjalanannya di surga pada saatIsra’ Mi’raj.
“Ketika aku sedang berjalan-jalan di surga pada saat Isra’ Mi’raj, aku melihat sebuahIstana putihyang berkilauan dari kejauhan. Aku sangat tertarik dengankeindahannyadan mendekati istana tersebut. Ketika hendak memasukinya aku menahan diri dan bertanya sejenak kepada malaikat Jibril,
“Wahai Jibril, istana siapakah yangindah berkilauanini?” Aku berharap istana itu adalah milikku.
Jibril menjawab, “Ini adalah istana yang Allah sediakan untuk salah seorang sahabatmu.”
Terkejut diriku, “Siapakah dia Yaa Jibril?”
“Sahabatmu Umar bin Khattab.” Jawab Jibril.
Seketika itu aku mengurungkan niat untuk memasukinya. Aku malu memasuki istana yang bukan milikku.
Umar yang mendengar penuturan baginda Nabi menangis, “Wahai Nabi, mengapa engkau harus malu pada orang seperti diriku?”
Baginda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam meneruskan kisahnya,
"Lalu aku melihat sekumpulan bidadari sedang bercanda riang. Namun di antara mereka ada seorang bidadari yang tengah menyendiri dan wajahnya selalu tersipu malu. Aku bertanya kepada Jibril, “Wahai Jibril, bidadari siapakah itu?”
Jibril menjawab, “Itu adalah bidadari permintaan sahabatmu Umar. Allah sudah menyediakan baginya.”
Subhanallah. Umar pun mengakui bahwa ia sering berdoa agar diberikan bidadari surga yang berkulit hitam manis, bermata jelita, dan pemalu.
Bidadari untuk Umar bin Khattab langsung disiapkan oleh Allah Ta'ala, karena Amirul Mukminin ini begitu istimewa. Sahabat Rasulullah ini, telah mendapatkan jaminan masuk surga, meski ia juga bukan bagian orang-orang yang pertama masuk Islam, bahkan Umar bin Khattab masuk Islam atas doa Rasulullah.
Tatkala hidayah Allah menyentuh hatinya dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an, ia pun tak pernah ingkar dari apa yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah. Senantiasa melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar.
Umar bin Khattab memiliki kedudukan yang tinggi di kaum Quraisy sehingga keislamannya turut membawa serta orang-orang quraisy pada saat itu. Umar dianugerahi hati yang keras, tetapi luluh tatkala mengingat masa jahilyahnya, masa yang kerap membuatnya meneteskan air mata. Keras hatinya selalu tertuju pada kemungkaran, dan hal inilah yang membuat setan takut dan lari terbirit-birit jika melihat Umar bin Khattab.
Tak ada yang mampu menghalangi kuasa Allah. Atas ketakwaan Umar bin Khattab mampu menemukan bidadari impiannya di surga sebagai nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Wallahu A'lam
(wid)