Pola Makanan Sehat Menurut Al-Qur’an dan Hadis (2)
loading...
A
A
A
Para muslimah yang biasanya sangat peduli terhadap pola makan dirinya, anak-anaknya, atau keluarganya, sangat perlu untuk memerhatikan bagaimana Islam mengatur pola makanan sehat dan seimbang yang dibutuhkan tubuh. Terlalu vegetarian atau terlalu berlebihan mengonsumsi makanan hewani bisa jadi tidak baik bagi tubuh. Al-Qur’an telah menjelaskan semuanya tentang makanan sehat.
Tubuh manusia membutuhkan makanan seimbang yang bisa dikonsumsi dan diserapnya, serta menggantikan zat-zat yang hilang darinya. Gizi dan vitamin yang seimbang tidak hanya sekadar untuk menghilangkan rasa lapar tetapi juga sebagai amunisi untuk memperkuat kondisi fisik tubuh. Ini untuk menunjang saat seseorang bekerja atau beraktivitas. (Baca juga : Pola Makanan Sehat Menurut Al-Qur’an dan Hadis (1) )
Makanan sehat dengan gizi dan vitamin yang seimbang juga akan memperkuat imunitas yang ada di dalam tubuh yang bisa bermafaat untuk melawan virus dan penyakit. Makanan dengan gizi dan vitamin yang seimbang ini sering disebut sebagai makanan sehat.
Firman Allah Ta’ala :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah." (QS Al Baqarah : 172)
Oleh karena itu, melalui berbagai penelitian dan kajian, para ahli gizi telah berusaha menemukan ilmu untuk mengetahui berbagai kebutuhan makanan yang dibutuhkan tubuh mansia. Sedangkan Islam telah mengajarkan umatnya untuk tidak mengharamkan makanan yang baik-baik yang telah dihalalkan. Islam juga menganjurkan dan memerintahkan mengonsumsi makanan yang baik dan halal .
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala bagi manusia adalah mubah atau dibolehkan. Dengan kata lain bahwa semua makanan pada dasarnya adalah halal sampai ada dalil yang menyebutkan bahwa makanan tersebut haram hukumnya untuk dikonsumsi.
Artinya, sebenarnya jangkauan halal dalam hal makanan adalah sangat luas karena bumi ini diciptakan oleh Allah dengan segala sesuatunya termasuk hewan dan tumbuhan yang merupakan sumber makanan bagi manusia. Beberapa ayat dalam Al-Qur'an menyebutkan tentang ketentuan makanan halal dan perintah untuk mengkonsumsi makanan halal dan menjauhi makanan haram, di antaranya :
Dalam surat Al Baqarah ayat 29 Allah Ta’ala menyebutkan bahwa segala sesuatu yang diciptakan di muka bumi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al Baqarah : 29)
Allah berfirman dalam surat Al maidah ayat 88 bahwa Allah telah memerintahkan pada manusia untuk makan makanan halal saja.
وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْبِهِ مُؤْمِنُونَ
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rezekikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada Nya.” (QS Al Maidah : 88)
Dalam surat An Nahl ayat 114, Allah memerintahkan kaumnya untuk memakan makanan halal sebagai bentuk rasa iman kepada Allah SWT.
فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS An Nahl : 114)
Allah Ta’ala juga menyebutkan beberapa jenis makanan haram dalam surat Al Baqarah dan melarang umatnya untuk mengkonsumsi makanan tersebut.
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّاللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Baqarah : 173)
Dengan melihat dalil-dalil tersebut diketahui bahwa Allah menghalalkan segala makanan yang baik dan mengharamkan sesuatu yang dapat mendatangkan keburukan bagi umat manusia apabila dikonsumsi. Allah Ta’ala juga telah membolehkan kepada hamba-Nya untuk menikmati semua makanan, kecuali ada sebagian kecil yang mutlak diharamkan Allah. (Baca juga : Inilah Keuntungan Orang Tua Memiliki Anak yang Saleh )
Seperti dalam Firman Allah :
يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ Arab-Latin: Yā
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS Al A'raf : 31)
Karena itu, ada sebagian kelompok masyarakat ada yang hanya membolehkan makan tumbuh-tumbuhan saja. Mereka menolak daging. Menurut Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid, meski tumbuh-tumbuhan kaya akan unsur penting semisal mineral, karbohidrat, dan vitamin, tapi porsi makanan penting yang digunakan untuk menghasilkan kalori dan pertumbuhan jaringan, jauh lebih banyak dari makanan tumbuh-tumbuhan itu.
Oleh karena itu, sebaiknya seseorang jangan mengonsumsi hanya sayuran saja. Harus menngonsumsi makanan seimbang dari unsur nabati dan hewani yang bisa mendorong sekaligus membantu kerja anggota tubuh. Sebab, biasanya para vegetarian menderita pengakit anemia dam kekurangan vitamin B1, zat besi, yodium, kalsium, seng, yablupamin, dan vitamin D yang kesemuanya banyak terkandung di dalam makanan hewani. (Baca juga : Ternyata Ilmuwan Muslim Berkontribusi Banyak Pada Teknologi Kecantikan )
Di samping itu, protein hewani memiliki kemiripan tingkat tinggi dengan protein manusia, sehingga pemanfaatannya pun bisa maksimal. Begitulah Islam tampak dengan jelas dalam nash yang menyerukan pentingnya keseimbangan dalam hal makanan.
Allah Ta’ala berfirman :
وَأَمْدَدْنَٰهُم بِفَٰكِهَةٍ وَلَحْمٍ مِّمَّا يَشْتَهُونَ
“Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini.” (QS At Thur : 22)
Juga di ayat yang lain Allah Ta’ala menegaskan :
َفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُوْنَۙ - وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَۗ
"Dan buah-buahan apa pun yang mereka pilih. Dan daging burung apa pun yang mereka inginkan." (QS Al Waqi'ah : 20-21)
Dalam kedua ayat di atas, tergabung secara sempurna bahwa antara makanan hewani dan nabati adalah termasuk makanan seimbang yang dibutuhkan manusia.
Wallahu A’lam
Tubuh manusia membutuhkan makanan seimbang yang bisa dikonsumsi dan diserapnya, serta menggantikan zat-zat yang hilang darinya. Gizi dan vitamin yang seimbang tidak hanya sekadar untuk menghilangkan rasa lapar tetapi juga sebagai amunisi untuk memperkuat kondisi fisik tubuh. Ini untuk menunjang saat seseorang bekerja atau beraktivitas. (Baca juga : Pola Makanan Sehat Menurut Al-Qur’an dan Hadis (1) )
Makanan sehat dengan gizi dan vitamin yang seimbang juga akan memperkuat imunitas yang ada di dalam tubuh yang bisa bermafaat untuk melawan virus dan penyakit. Makanan dengan gizi dan vitamin yang seimbang ini sering disebut sebagai makanan sehat.
Firman Allah Ta’ala :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah." (QS Al Baqarah : 172)
Oleh karena itu, melalui berbagai penelitian dan kajian, para ahli gizi telah berusaha menemukan ilmu untuk mengetahui berbagai kebutuhan makanan yang dibutuhkan tubuh mansia. Sedangkan Islam telah mengajarkan umatnya untuk tidak mengharamkan makanan yang baik-baik yang telah dihalalkan. Islam juga menganjurkan dan memerintahkan mengonsumsi makanan yang baik dan halal .
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala bagi manusia adalah mubah atau dibolehkan. Dengan kata lain bahwa semua makanan pada dasarnya adalah halal sampai ada dalil yang menyebutkan bahwa makanan tersebut haram hukumnya untuk dikonsumsi.
Artinya, sebenarnya jangkauan halal dalam hal makanan adalah sangat luas karena bumi ini diciptakan oleh Allah dengan segala sesuatunya termasuk hewan dan tumbuhan yang merupakan sumber makanan bagi manusia. Beberapa ayat dalam Al-Qur'an menyebutkan tentang ketentuan makanan halal dan perintah untuk mengkonsumsi makanan halal dan menjauhi makanan haram, di antaranya :
Dalam surat Al Baqarah ayat 29 Allah Ta’ala menyebutkan bahwa segala sesuatu yang diciptakan di muka bumi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al Baqarah : 29)
Allah berfirman dalam surat Al maidah ayat 88 bahwa Allah telah memerintahkan pada manusia untuk makan makanan halal saja.
وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْبِهِ مُؤْمِنُونَ
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rezekikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada Nya.” (QS Al Maidah : 88)
Dalam surat An Nahl ayat 114, Allah memerintahkan kaumnya untuk memakan makanan halal sebagai bentuk rasa iman kepada Allah SWT.
فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS An Nahl : 114)
Allah Ta’ala juga menyebutkan beberapa jenis makanan haram dalam surat Al Baqarah dan melarang umatnya untuk mengkonsumsi makanan tersebut.
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّاللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Baqarah : 173)
Dengan melihat dalil-dalil tersebut diketahui bahwa Allah menghalalkan segala makanan yang baik dan mengharamkan sesuatu yang dapat mendatangkan keburukan bagi umat manusia apabila dikonsumsi. Allah Ta’ala juga telah membolehkan kepada hamba-Nya untuk menikmati semua makanan, kecuali ada sebagian kecil yang mutlak diharamkan Allah. (Baca juga : Inilah Keuntungan Orang Tua Memiliki Anak yang Saleh )
Seperti dalam Firman Allah :
يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ Arab-Latin: Yā
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS Al A'raf : 31)
Karena itu, ada sebagian kelompok masyarakat ada yang hanya membolehkan makan tumbuh-tumbuhan saja. Mereka menolak daging. Menurut Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid, meski tumbuh-tumbuhan kaya akan unsur penting semisal mineral, karbohidrat, dan vitamin, tapi porsi makanan penting yang digunakan untuk menghasilkan kalori dan pertumbuhan jaringan, jauh lebih banyak dari makanan tumbuh-tumbuhan itu.
Oleh karena itu, sebaiknya seseorang jangan mengonsumsi hanya sayuran saja. Harus menngonsumsi makanan seimbang dari unsur nabati dan hewani yang bisa mendorong sekaligus membantu kerja anggota tubuh. Sebab, biasanya para vegetarian menderita pengakit anemia dam kekurangan vitamin B1, zat besi, yodium, kalsium, seng, yablupamin, dan vitamin D yang kesemuanya banyak terkandung di dalam makanan hewani. (Baca juga : Ternyata Ilmuwan Muslim Berkontribusi Banyak Pada Teknologi Kecantikan )
Di samping itu, protein hewani memiliki kemiripan tingkat tinggi dengan protein manusia, sehingga pemanfaatannya pun bisa maksimal. Begitulah Islam tampak dengan jelas dalam nash yang menyerukan pentingnya keseimbangan dalam hal makanan.
Allah Ta’ala berfirman :
وَأَمْدَدْنَٰهُم بِفَٰكِهَةٍ وَلَحْمٍ مِّمَّا يَشْتَهُونَ
“Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini.” (QS At Thur : 22)
Juga di ayat yang lain Allah Ta’ala menegaskan :
َفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُوْنَۙ - وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَۗ
"Dan buah-buahan apa pun yang mereka pilih. Dan daging burung apa pun yang mereka inginkan." (QS Al Waqi'ah : 20-21)
Dalam kedua ayat di atas, tergabung secara sempurna bahwa antara makanan hewani dan nabati adalah termasuk makanan seimbang yang dibutuhkan manusia.
Wallahu A’lam
(wid)