Makna dan Keutamaan Kalimat Istirja

Minggu, 23 Oktober 2022 - 08:29 WIB
loading...
Makna dan Keutamaan Kalimat Istirja
Kalimat istirja adalah sebagai bentuk penghambaan seorang mahluk kepada penciptanya. Foto/Ilustrasi: Ist/mhy
A A A
Makna dan keutamaan kalimat istirja : Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun sungguh sangat dalam. Kalimat ini belum dipraktikan oleh umat para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW . Allah SWT mengajarkan hal ini kepada Rasulullah SAW . Lalu apa sejatinya makna dan keutamaan kaliman tersebut?

Imam Ibnu Rajab dalam kitab “Jâmi’ul ‘Ulûmi Wal Hikam" berkisah seorang imam besar dari dari kalangan atba’ut tabi’in, Imam Fudhail bin Iyadh bin Mas’ûd At-Tamîmi (wafat 187 H) pernah menasihati seseorang lelaki, beliau berkata: “Berapa tahun usiamu?"

Lelaki itu menjawab: “Enam puluh tahun.”

“Berarti sudah enam puluh tahun kamu menempuh perjalanan menuju Allâh; dan mungkin saja kamu hampir sampai,” Imam Fudhail.

Lelaki itu menjawab: “Sesungguhnya kita ini milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.”



Imam Fudhail pun menjelaskan, “Apakah kamu paham arti ucapanmu? Kamu berkata bahwa aku milik Allah dan akan kembali kepada-Nya; barangsiapa yang menyadari bahwa dia adalah hamba milik Allah Azza wa Jalla dan akan kembali kepada-Nya, maka hendaknya dia mengetahui bahwa dia akan berdiri di hadapan-Nya pada hari kiamat."

"Barangsiapa yang mengetahui bahwa dia akan berdiri di hadapan-Nya, maka hendaknya dia mengetahui bahwa dia akan dimintai pertanggungjawaban atas semua perbuatannya di dunia."

"Barangsiapa yang mengetahui akan dimintai pertanggungjawaban (atas perbuatannya), maka hendaknya dia mempersiapkan jawabannya”.

“Lantas bagaimana caranya untuk menyelamatkan diri ketika itu?” tanya lelaki itu.

“Caranya mudah,” jawab Imam Fudhail.

“Apa itu?” tanya lelaki itu.

Imam Fudhail menasihati: “Perbaikilah dirimu pada sisa umurmu, maka Allah Azza wa Jalla akan mengampuni dosamu di masa lalu, karena jika kamu tetap berbuat buruk pada sisa umurmu, maka kamu akan disiksa (pada hari kiamat) karena dosamu di masa lalu dan pada sisa umurmu”



Bentuk Penghambaan
Kalimat istirja; inna lillahi wa inna ilaihi rajiun adalah sebagai bentuk penghambaan seorang mahluk kepada penciptanya. Bahwa sesungguhnya, semua yang ada di muka bumi ini adalah milik Allah. Apapun yang terjadi adalah atas kehendak-Nya dan akhirnya hanya pada Allah-lah semua akan dikembalikan.

Allah mengajarkan kalimat ini agar dibaca oleh kaum muslimin yang sedang mengalami musibah. Dan itulah ciri orang yang penyabar.

Allah berfirman,

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ,.الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” (QS al-Baqarah: 154 – 155)

Sebagian ulama menegaskan bahwa kalimat ini tidak diberikan kepada para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. Seperti yang dinyatakan ulama tabi’in, Imam Said bin Jubair, murid Ibnu Abbas ra .
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3233 seconds (0.1#10.140)