Doa yang Perlu Dihafalkan dalam Rangkaian Safar
loading...
A
A
A
Setiap mukmin dianjurkan berdoa dalam setiap melakukan aktivitas apa pun. Sebelum beraktivitas disunnahkan mengawali dengan doa, termasuk doa yang penting untuk dihafalkan adalah doa dalam rangkaian safar (bepergian), yaitu sebelum bepergian, saat perjalanan hingga sampai tujuan, semua dihiasi dengan doa dan zikir.
Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam meminta umatnya untuk memperbanyak mengucapkan doa, berdasarkan hadis :
Dari Abu Hurairah Radhyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tiga doa yang pasti dikabulkan (mustajab) dan tidak ada keraguan lagi tentang-nya, doanya seorang yang dizhalimi, doanya musafir (orang yang melakukan perjalanan), doa buruk orang tua terhadap anaknya.’” (HR. Ah-mad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi)
Berikut ini buku kumpulan doa Imam an-Nawawi dan kitab hadis karya Syaikh Al-bani merangkum doa dalam rangkaian safar.
1. Ketika persiapan safar selesa dan sudah berangkat. Ketika keluar dari rumah membaca :
BISMILAAHI TAWAKKALTU ALALLAHI WA LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAHI
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja.”
2. Ketika sudah siap siap jalan dan berada di kendaraan, berdoa :
ASTAWDI’ULLOHA DIINAKA, WA AMAANATAKA, WA KHOWAATIIMA ‘AMALIK.
Artinya: Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan amal terakhirmu kepada Allah.
3. Dilanjutkan dengan berdoa agar selama perjalanan tetap dalam kondisi dan suasana bertakwa kepada Allah Ta'ala.
ZAWWADAKALLOHUT TAQWAA, WA GHOFARO DZANBAKA, WA YASSARO LAKAL KHOIRO HAITSUMAA KUNTA.
Artinya: Semoga Allah membekalimu ketakwaan, mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di mana pun kamu berada.
4. Doa musafir kepada yang ditinggalkan :
ASTAWDI’UKALLOHALLADZII LAA TADHII’U WA DAA-I’UHU.
Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam meminta umatnya untuk memperbanyak mengucapkan doa, berdasarkan hadis :
Dari Abu Hurairah Radhyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tiga doa yang pasti dikabulkan (mustajab) dan tidak ada keraguan lagi tentang-nya, doanya seorang yang dizhalimi, doanya musafir (orang yang melakukan perjalanan), doa buruk orang tua terhadap anaknya.’” (HR. Ah-mad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi)
Berikut ini buku kumpulan doa Imam an-Nawawi dan kitab hadis karya Syaikh Al-bani merangkum doa dalam rangkaian safar.
1. Ketika persiapan safar selesa dan sudah berangkat. Ketika keluar dari rumah membaca :
بِسْمِ اللَّهِ ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه
BISMILAAHI TAWAKKALTU ALALLAHI WA LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAHI
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja.”
2. Ketika sudah siap siap jalan dan berada di kendaraan, berdoa :
أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ
ASTAWDI’ULLOHA DIINAKA, WA AMAANATAKA, WA KHOWAATIIMA ‘AMALIK.
Artinya: Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan amal terakhirmu kepada Allah.
3. Dilanjutkan dengan berdoa agar selama perjalanan tetap dalam kondisi dan suasana bertakwa kepada Allah Ta'ala.
زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
ZAWWADAKALLOHUT TAQWAA, WA GHOFARO DZANBAKA, WA YASSARO LAKAL KHOIRO HAITSUMAA KUNTA.
Artinya: Semoga Allah membekalimu ketakwaan, mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di mana pun kamu berada.
4. Doa musafir kepada yang ditinggalkan :
أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِى لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ
ASTAWDI’UKALLOHALLADZII LAA TADHII’U WA DAA-I’UHU.