Murkanya Allah Ta'ala kepada Orang yang Seperti Ini

Jum'at, 28 Oktober 2022 - 09:19 WIB
loading...
Murkanya Allah Taala kepada Orang yang Seperti Ini
Orang yang dimurkai Allah sudah pasti bakal sengsara hidupnya. Baik di dunia maupun kelak di akhirat. Dan, di kalangan umat Islam ada sekelompok orang yang dimurkai Allah. Foto ilustrasi/ist
A A A
Orang yang dimurkai Allah sudah pasti bakal sengsara hidupnya. Baik di dunia maupun kelak di akhirat. Dan, di kalangan umat Islam ada sekelompok orang yang dimurkai Allah. Golongan ini adalah orang yang enggan berdoa . Orang yang perilakunya menyepelekan doa atau orang yang tidak mau berdoa diancam mendapat tempat di neraka jahannam.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَقَا لَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْۤ اَسْتَجِبْ لَـكُمْ ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَا دَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَا خِرِيْنَ


"Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."" (QS. Ghafir : 60)



Allah subhanahu wa Ta'ala sangat murka kepada orang yang enggan berdoa dan tidak mau memohon kepada-Nya. Hal ini disebabkan ada dua kemungkinan. Pertama, hamba tersebut putus asa, dan yang kedua hamba sombong (menyombangkan diri), dan kedua-duanya adalah perbuatan yang dimurkai Allah Ta’ala.

Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

قال صلى الله عليه وسلم:إِنَّهُ مَنْ لَمْ يَسْأَلٍ اللَّه يَغْضَبْ عَلَيْهِ-الترمذي


”ٍSesungguhnya mengenai sebuah urusan, barang siapa tidak meminta kepada Allah, maka Allah murka atasnya." (HR. at-Tirmidzi)

Sebab itulah Al Halimi (ulama dari kalangan asy-Syafi'i , meninggal tahun 403 Hijriyah, bernama lengkap Imam Abi Abdullah al-Husain bin al-Hasan al-Halimi asy-Syafii) berpendapat bahwa hendaklah setiap hamba dalam sehari semalam jangan sampai tidak berdoa sama sekali, maka ia akan memperoleh murka dari Allah Ta’ala. Minimal jika seorang hamba meninggalkan amalan doa dalam sehari semalam, maka hal itu termasuk perkara makruh.

Selain itu, terdapat banyak ayat dalam al-Qur'an yang memerintahkan kita untuk berdoa kepada Allah. Di antaranya, Allah Ta'ala berfirman :

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ


"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. al-A’raf: 55)

Allah Ta'ala memvonis orang yang tidak mau berdoa adalah orang yang sombong.
Artinya, menurut Zadul Masir, Ibnul Jauzi, orang yang tidak mau berdoa kepada Allah akan diancam dengan neraka.

Ulama bersepakat hukum berdoa adalah wajib. Dalam hidup manusia, dia wajib berdoa kepada Allah. jika tidak pernah berdoa sepanjang hidupnya maka dia berdosa. Sementara mengenai bentuk doa dan jenis doa, ini hukumnya anjuran dan tidak wajib. Semakin banyak berdoa semakin baik.

Dalam Syajaratul Ma'aif karya Syaikh al-'Izz bin Abdus Salam, termasuk salah satu dari akhlak terhadap nama Allah (al-Mujib) adalah berakhlak dengan ijabah. Yakni mengetahui bahwa Allah akan menjawab dan mengabulkan semua doa karena Allah Maha Tahu akan kebutuhan hamba-Nya dan hanya bersandarnya hamba pada-Nya.

Dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mendengar semua doa, Maha Tahu atas semua musibah yang menimpa hamba-
Nya, Maha Tahu semua bahagia dan derita.

Cara berakhlak dengan ijabah-Nya adalah dengan merespons semua seruan Allah agar bisa bertaqarrub (senantiasa mendekat) pada-Nya dengan penuh kebaikan, ketaatan dan sepenuh ibadah pada-Nya.


Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3298 seconds (0.1#10.140)