Karya Pengurus MUI dalam Buku G-20 Akan Dipamerkan di Abu Dhabi

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 22:46 WIB
loading...
Karya Pengurus MUI dalam Buku G-20 Akan Dipamerkan di Abu Dhabi
Yanuardi Syukur menyerahkan cetakan Buku tentang G20 yang ikut ditulis pengurus MUI kepada Dubes Australia Penny Williams menerima di Jakarta, 24/10/202. Foto/dok MUI Digital
A A A
Beberapa pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut berkontribusi dalam penulisan buku tentang G20. Dalam waktu dekat akan dipamerkan di Abu Dhabi Forum for Peace.

Buku G20 berjudul "Pulih Bersama Bangkit Perkasa: Gagasan Optimis dari Indonesia untuk Kebangkitan Dunia Pasca Pandemi Covid-19" ini diterbitkan dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris oleh Perpusnas Press November 2022. Buku karya Rumah Produktif Indonesia akan Dipamerkan di Abu Dhabi Forum for Peace di Abu Dhabi, 8-10 Desember 2022.

Buku ini ditulis oleh 150 penulis se-Indonesia dalam berbagai topik seperti pendidikan, moderasi, luar negeri, pangan, transformasi digital, dan lain sebagainya. Sejumlah pengurus MUI Pusat ikut berkontribusi dalam buku tersebut di antaranya, Yanuardi Syukur, M Ibrahim Hamdani, Guntur Subagja, dan Hadiyan. Kemudian dari MUI DKI Jakarta Nanda Khairiyah, Subandriyah, dan Asriyati Najamuddin dari MUI Gorontalo.

Buku yang akan dipamerkan di Abu Dhabi itu diserahkan oleh inisiator dan editor buku Yanuardi Syukur kepada Sekretaris Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Dr. Andy Hadiyanto di Wisma Khadimul Ummah MUI, Jakarta (27/10/2022). Sebelumnya telah diserahkan kepada Dubes Australia Penny Williams dan Asisten Stafsus Wapres RI Guntur Subagja di Jakarta.

"Saya berharap bisa konsisten mereproduksi pikiran dan ide dengan menulis. Semoga buku ini menjadi pemantik banyak harapan dan pikiran yang terserak di seluruh nusantara untuk kedamaian dan kesejahteraan umat manusia masa kini dan yang akan datang," kata Asriyati Najamuddin sebagai kontributor buku.

Anggota Komisi Dakwah MUI Pusat Dr Hadiyan berpandangan bahwa buku ini adalah kepedulian masyarakat Indonesia dalam mewujudkan tatanan kehidupan dunia yang lebih baik. Ditandai dengan sikap saling membuka diri seluruh negara untuk saling bersinergi dan berkolaborasi.

Nanda Khairiyah selaku Ketua Bidang Seni Budaya MUI DKI Jakarta ikut berkontribusi menulis tentang moderasi beragama. "Bicara soal moderasi beragama adalah sebuah keniscayaan hari ini. Moderasi beragama diposisikan sebagai vaksin melawan fenomena Islamophobia. Oleh karenanya model ini perlu digaungkan ke seluruh dunia agar semakin banyak yang memahami pentingnya jalan tengah dalam melaksanakan keagamaannya masing-masing," jelas Nanda.

Untuk diketahui, Abu Dhabi Peace Forum merupakan event tahunan yang diadakan di bawah arahan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan. Tahun ini, forum mengambil tema "Globalized Conflict and Universal Peace: Urgent Needs for Partnerships."

Acara dihadiri oleh 500 undangan dan 40 organisasi internasional yang membahas langkah-langkah serius dalam menciptakan perdamaian dunia. Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dijadwalkan hadir, begitu juga Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud, Ketua MUI dan Rektor UIN Jakarta yang juga anggota Majlis Al Ilmi Al A'la (senate council) Muhammad bin Zayed University for Humanities Prof. Amany Lubis, dan para ulama, cendekiawan, pakar, dan tokoh lainnya.

Pada Juli 2022 lalu, Sekjen Abu Dhabi Peace Forum Al Mahfoudz bin Abdullah Bayyah dan Vice Chancellor for Development and Investment of Muhammad bin Zayed University for Humanities Khalifa Al Dhaheri mengundang Wapres, Ketua Umum MUI, Ketua Umum PP. Muhammadiyah serta Ketua Umum PBNU untuk hadir dalam acara tersebut.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1592 seconds (0.1#10.140)