Kisah Mualaf Amerika Serikat Rap Brown, Masuk Islam saat di Penjara

Selasa, 15 November 2022 - 13:36 WIB
loading...
A A A
Gerakan Islam sendiri dibangun berdasarkan kesadaran penuh untuk berjuang. Karena itu perbedaan mendasar dari perjuangan saya pada 1960-an adalah bahwa ketika itu, tindakan saya tak didasari pada prinsip-prinsip dan pedoman yang benar.

Saya pikir hal semacam itu banyak dialami oleh orang-orang pergerakan di masa itu. Pada dasarnya kami menggunakan moral dan etika orang-orang yang kami musuhi ketika itu. Hasilnya, kalaupun menang, paling-paling kami akan bertindak sebagaimana yang mereka kerjakan.



Allah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa mereka yang berpegang teguh pada janji Allah, akan mendapat petunjuk yang lebih baik daripada umat lainnya. Bahkan dalam pergerakan pada 1960-an, kalau saja saya tahu bahwa ada kebenaran, saya mempraktikkannya. Begitu pula ketika saya mengenal Islam.

Penjara Seumur Hidup
H. Rap (Hubert Gerold) Brown lahir dan besar di Baton Rouge, Louisiana. Pada tahun 1960, pada usia 17, ia pindah ke Washington D.C. dan bergabung dengan Kelompok Aksi Non-Kekerasan (NAG).

Pada tahun 1964, Brown menjadi ketua NAG, yang akhirnya membawanya bergabung dengan Student Non-violent Coordinate Committee (SNCC). Pada tahun 1966, Brown diangkat sebagai Direktur Pendaftaran Pemilih SNCC untuk negara bagian Alabama. Dia menggantikan Stokely Carmichael sebagai ketua nasional setahun kemudian.

Sebagai ketua SNCC, Brown memperluas agenda Carmichael untuk mengembangkan militansi di dalam SNCC dengan mengasingkan anggota kulit putih dan menyelaraskan organisasi dengan Partai Black Panther. Sebagai pemimpin, Brown menemukan sedikit keberhasilan dalam menggalang dukungan untuk agendanya karena tuntutan pidana yang dia hadapi saat itu.

Selama persidangan kasus senjata api pada tahun 1970, Brown menghilang dan ditempatkan di Daftar Pencarian Orang (DPO) FBI. Dia muncul kembali pada tahun 1971 setelah ditangkap karena perampokan bersenjata di Manhattan dan menjalani lima tahun di Penjara Negara Attica.

Di penjara, Brown masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Jamil Abdullah Al-Amin.

Pada tahun 2000, Al-Amin didakwa membunuh seorang polisi kulit hitam dan melukai orang lain di luar toko serba ada miliknya. Pada tahun 2002, Al-Amin dihukum karena pembunuhan dan tuduhan lainnya dan saat ini dia menjalani hukuman seumur hidup.

(mhy)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8070 seconds (0.1#10.140)