Rahasia Sayyidul Istighfar Mensucikan Hati yang Kotor
loading...
A
A
A
Sayyidul Istighfar memiliki keutamaan dahsyat, salah satunya dapat mensucikan hati yang kotor. Berikut keterangan Syaikhul Islam Sirajuddin Al-Bulqini dalam Iqduz Zabarjad Min Hurufi Sayyidina Muhammad.
قال شيخ الإسلام سراج الدين البلقينى: الشيطان كلب المؤمن ، وهو راصد لقلبه ، فما دام قلب المؤمن مشغولا بذكر الله فهو خانس ، فإذا غفل القلب عن ذكر الله التقم الشيطان قلبه ، فقد نجس. وأنت إذا أصابتك نجاسة كلبية تطهرها بالغسل سبع مرات ، وكلمات سيد الإستغفار سبعة ، فإذا قالها المؤمن فقد طهر قلبه من ولوغ الشيطان
عقد الزبرجد من حروف سيدنا محمد : ١٢٧
Syaikhul Islam Sirajuddin Al-Bulqini berkata: "Setan adalah anjingnya orang mukmin. Ia mengintai hatinya. Sepanjang hatinya sibuk berdzikir kepada Allah, maka ia akan mundur. Tapi apabila hatinya lalai mengingat Allah, maka setan akan menelan hatinya. Hati itupun menjadi najis. Apabila anda terkena najis anjing, maka anda harus mensucikanya dengan cara membasuh tujuh kali. Sayyidul istighfar terdiri dari tujuh kalimat. Apabila dia membacanya, maka dia telah membersihkan hatinya dari jilatan setan."
Berikut lafaz Sayyidul Istighfar :
Allahumma Anta Rabbii La Ilaha illa Anta Khalaqtanii. Wa Ana 'Abduka, wa Ana 'Ala 'Ahdika wa wa'dika Mastatha'tu. A'udzu bika min Syarri Ma Shona'tu. Abuu-u Laka Bini'matika 'Alayya wa Abuu-u Laka Bidzanbii Faghfirli Fa innahu La Yaghfirudz-Dzunuba illaa Anta.
Artinya: "Ya Allah Engkaulah Tuhanku, tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau."
Keutamaan lain dari Sayyidul Istighfar (rajanya istighfar) disampaikan oleh Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda:
مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Artinya: "Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga." (Muttafaqun 'alaih)
Rasulullah SAW juga berpesan: "Siapa yang melazimkan beristighfar, maka Allah jadikan baginya jalan keluar atas segala kesulitannya. Allah juga akan memberikan kelapangan atas segala kesempitan dan kesusahannya. Serta memberinya rezeki dari jalan yang tak disangka-sangka." (HR Abu Dawud, An-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Hakim)
قال شيخ الإسلام سراج الدين البلقينى: الشيطان كلب المؤمن ، وهو راصد لقلبه ، فما دام قلب المؤمن مشغولا بذكر الله فهو خانس ، فإذا غفل القلب عن ذكر الله التقم الشيطان قلبه ، فقد نجس. وأنت إذا أصابتك نجاسة كلبية تطهرها بالغسل سبع مرات ، وكلمات سيد الإستغفار سبعة ، فإذا قالها المؤمن فقد طهر قلبه من ولوغ الشيطان
عقد الزبرجد من حروف سيدنا محمد : ١٢٧
Syaikhul Islam Sirajuddin Al-Bulqini berkata: "Setan adalah anjingnya orang mukmin. Ia mengintai hatinya. Sepanjang hatinya sibuk berdzikir kepada Allah, maka ia akan mundur. Tapi apabila hatinya lalai mengingat Allah, maka setan akan menelan hatinya. Hati itupun menjadi najis. Apabila anda terkena najis anjing, maka anda harus mensucikanya dengan cara membasuh tujuh kali. Sayyidul istighfar terdiri dari tujuh kalimat. Apabila dia membacanya, maka dia telah membersihkan hatinya dari jilatan setan."
Berikut lafaz Sayyidul Istighfar :
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma Anta Rabbii La Ilaha illa Anta Khalaqtanii. Wa Ana 'Abduka, wa Ana 'Ala 'Ahdika wa wa'dika Mastatha'tu. A'udzu bika min Syarri Ma Shona'tu. Abuu-u Laka Bini'matika 'Alayya wa Abuu-u Laka Bidzanbii Faghfirli Fa innahu La Yaghfirudz-Dzunuba illaa Anta.
Artinya: "Ya Allah Engkaulah Tuhanku, tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau."
Keutamaan lain dari Sayyidul Istighfar (rajanya istighfar) disampaikan oleh Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda:
مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Artinya: "Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga." (Muttafaqun 'alaih)
Rasulullah SAW juga berpesan: "Siapa yang melazimkan beristighfar, maka Allah jadikan baginya jalan keluar atas segala kesulitannya. Allah juga akan memberikan kelapangan atas segala kesempitan dan kesusahannya. Serta memberinya rezeki dari jalan yang tak disangka-sangka." (HR Abu Dawud, An-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Hakim)
(rhs)