Orang-Orang Saleh Tak Alami Ngerinya Kiamat, Begini Penjelasannya
loading...
A
A
A
Orang-orang saleh takkan mengalami ngerinya kiamat besar. Mengapa? Pada saat menjelang kiamat Allah SWT mewafatkan orang-orang pilihan tersebut, sehingga yang tersisa adalah orang-orang jahat, seburuk-buruknya manusia. Kepada merekalah Kiamat akan datang.
Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis dari Abdullah bin Amr ra, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَأْخُذَ اللهُ شَرِيطَتَهُ مِنْ أَهْلِ اْلأَرْضِ فَيَبْقَى فِيهَا عَجَاجَةٌ لاَ يَعْرِفُونَ مَعْرُوفًا وَلاَ يُنْكِرُونَ مُنْكَرًا.
"Tidak akan tiba hari Kiamat hingga Allah mengambil orang-orang baik dari penduduk bumi, sehingga yang tersisa hanyalah orang-orang yang jelek, mereka tidak mengetahui yang baik dan tidak mengingkari yang munkar.’” (HR Bukhari)
Dr Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil dalam kitab "Asyraathus Saa’ah" menjelaskan maknanya bahwa Allah akan mewafatkan orang-orang baik dan para ulama, lalu yang tersisa hanyalah orang-orang jelek yang tidak ada kebaikan di dalam diri mereka.
"Hal ini terjadi ketika ilmu diambil sementara manusia menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin yang memberikan fatwa tanpa ilmu," tuturnya.
Hadis lainnya juga menginformasikan hal senada. Diriwayatkan dari ‘Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya ra, dari Nabi SAW, bahwasanya beliau bersabda:
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يُغَرْبَلُونَ فِيهِ غَرْبَلَةً يَبْقَى مِنْهُمْ حُثَالَةٌ قَدْ مَرِجَتْ عُهُودُهُمْ وَأَمَانَاتُهُمْ وَاخْتَلَفُوا فَكَانُوا هَكَذَا وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ.
“Akan datang pada manusia suatu zaman di mana mereka akan dipilih, hingga yang tersisa dari mereka hanyalah orang-orang yang hina, perjanjian-perjanjian dan amanah mereka telah bercampur (tidak menentu), dan mereka berselisih, maka mereka seperti ini.” Beliau merenggangkan jari-jemarinya.”
Menurut Yusuf bin Abdillah, lenyapnya orang-orang saleh terjadi ketika banyaknya kemaksiatan, dan ketika amar ma’ruf nahi munkar ditinggalkan. Karena, jika orang-orang saleh melihat kemungkaran, lalu mereka tidak mengubahnya dan kerusakan semakin banyak, maka siksaan akan turun kepada mereka semua, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis ketika Nabi SAW ditanya:
أَنَهْلِكُ وَفِينَا الصَّالِحُونَ؟ قَالَ: نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الْخَبَثُ.
“Apakah kami akan binasa sementara orang-orang saleh masih ada di antara kami?” Beliau menjawab, “Betul, ketika kemaksiatan merajalela.” [ HR, Al-Bukhari ]
Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis dari Abdullah bin Amr ra, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَأْخُذَ اللهُ شَرِيطَتَهُ مِنْ أَهْلِ اْلأَرْضِ فَيَبْقَى فِيهَا عَجَاجَةٌ لاَ يَعْرِفُونَ مَعْرُوفًا وَلاَ يُنْكِرُونَ مُنْكَرًا.
"Tidak akan tiba hari Kiamat hingga Allah mengambil orang-orang baik dari penduduk bumi, sehingga yang tersisa hanyalah orang-orang yang jelek, mereka tidak mengetahui yang baik dan tidak mengingkari yang munkar.’” (HR Bukhari)
Dr Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil dalam kitab "Asyraathus Saa’ah" menjelaskan maknanya bahwa Allah akan mewafatkan orang-orang baik dan para ulama, lalu yang tersisa hanyalah orang-orang jelek yang tidak ada kebaikan di dalam diri mereka.
"Hal ini terjadi ketika ilmu diambil sementara manusia menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin yang memberikan fatwa tanpa ilmu," tuturnya.
Hadis lainnya juga menginformasikan hal senada. Diriwayatkan dari ‘Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya ra, dari Nabi SAW, bahwasanya beliau bersabda:
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يُغَرْبَلُونَ فِيهِ غَرْبَلَةً يَبْقَى مِنْهُمْ حُثَالَةٌ قَدْ مَرِجَتْ عُهُودُهُمْ وَأَمَانَاتُهُمْ وَاخْتَلَفُوا فَكَانُوا هَكَذَا وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ.
“Akan datang pada manusia suatu zaman di mana mereka akan dipilih, hingga yang tersisa dari mereka hanyalah orang-orang yang hina, perjanjian-perjanjian dan amanah mereka telah bercampur (tidak menentu), dan mereka berselisih, maka mereka seperti ini.” Beliau merenggangkan jari-jemarinya.”
Menurut Yusuf bin Abdillah, lenyapnya orang-orang saleh terjadi ketika banyaknya kemaksiatan, dan ketika amar ma’ruf nahi munkar ditinggalkan. Karena, jika orang-orang saleh melihat kemungkaran, lalu mereka tidak mengubahnya dan kerusakan semakin banyak, maka siksaan akan turun kepada mereka semua, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis ketika Nabi SAW ditanya:
أَنَهْلِكُ وَفِينَا الصَّالِحُونَ؟ قَالَ: نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الْخَبَثُ.
“Apakah kami akan binasa sementara orang-orang saleh masih ada di antara kami?” Beliau menjawab, “Betul, ketika kemaksiatan merajalela.” [ HR, Al-Bukhari ]
(mhy)