Tafsir Al-Mulk Ayat 29: Bantahan Rasulullah yang Membuat Kaum Kafir Tak Berkutik

Senin, 16 Januari 2023 - 22:05 WIB
loading...
Tafsir Al-Mulk Ayat 29: Bantahan Rasulullah yang Membuat Kaum Kafir Tak Berkutik
Ayat ini menceritakan bantahan Nabi yang membuat kaum kafir tidak berkutik atas pertanyaan mereka yang sebelumnya mengolok-olok hari Kebangkitan. Foto/Ist
A A A
Surat Al-Mulk ayat 29 ini menceritakan kebesaran Allah Yang Maha Pengasih. Nabi Muhammad SAW diperintahkan oleh Allah untuk membantah ucapan dan tindakan kaum kafir Mekkah.

Bantahan Nabi ini membuat kaum kafir tidak berkutik atas pertanyaan mereka yang sebelumnya mengolok-olok Nabi dan hari Kebangkitan. Maka Allah menurunkan ayat 29 ini untuk membungkam mereka.

Berikut firman-Nya dalam Surat Al-Mulk ayat 29:

قُلۡ هُوَ الرَّحۡمٰنُ اٰمَنَّا بِهٖ وَعَلَيۡهِ تَوَكَّلۡنَا‌ۚ فَسَتَعۡلَمُوۡنَ مَنۡ هُوَ فِىۡ ضَلٰلٍ مُّبِيۡنٍ

Artinya: "Katakanlah, 'Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakkal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata." (Surat Al-Mulk ayat 29)

Dalam tafsir Kemenag dijelaskan, ayat ini seolah-olah mencela sikap dan tindakan orang-orang kafir yang menyembah patung-patung yang mereka buat sendiri. Padahal patung-patung itu tidak dapat memberi manfaat dan mudarat, bahkan mereka sendiri yang harus memelihara dan merawatnya.

Demikian pula sikap orang-orang kafir yang selalu membanggakan kekayaan, kekuasaan, dan keturunan mereka. Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengatakan kepada orang-orang kafir Mekkah: "Hai orang-orang kafir; aku dan pengikut-pengikutku telah beriman kepada Tuhan semesta alam, Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya, Tuhan yang menetapkan hukum dengan adil. Hanya kepada-Nya sajalah kami serahkan diri dan segala urusan kami, karena Dialah yang menentukan keadaan diri kami dan hanya kepada-Nya sajalah kami mohon pertolongan, karena hanya Dialah yang memberi pertolongan dan memberi kami rezeki untuk kelangsungan hidup dan kehidupan kami. Hanya Dialah yang dapat membebaskan kami dari semua bencana dan malapetaka yang mungkin menimpa kami."

Karena kekafiran itu, mereka tidak akan memperoleh kesenangan hidup di akhirat nanti. Kelak mereka akan mengetahui, siapa di antara mereka dan orang-orang mukmin yang menempuh jalan yang benar dan siapa yang menempuh jalan yang sesat.



(Bersambung)!
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2371 seconds (0.1#10.140)