Cara Tawassul kepada Nabi Muhammad SAW Lengkap dengan Bacaan dan Tata Caranya
loading...
A
A
A
Mengetahui tata cara tawassul kepada Nabi Muhammad SAW serta bacaan tawassul yang benar adalah hal penting bagi umat Islam agar dapat melaksanakannya dengan benar.
Tawassul adalah salah satu cara berdoa kepada Allah dengan menggunakan perantara atau wasilah.
Dalam bahasa Arab, kata tawassul berasal dari tawassala-yatawassalu-tawassulan, yang bermakna mendekat melalui sarana tertentu. Adapun wasilah (الوسيلة) berarti media atau perantara untuk mencapai suatu tujuan.
Mereka kemudian berdoa kepada Allah dengan bertawassul menggunakan amal kebaikan masing-masing. Salah seorang berdoa: "Ya Allah, aku memiliki dua orang tua yang sudah lanjut usia. Aku tidak pernah memberi susu kepada siapa pun sebelum mereka berdua...."
Doa tersebut diikuti dengan doa dua temannya, masing-masing menggunakan amal saleh sebagai perantara. Berkat doa mereka, batu besar itu bergeser, dan gua pun terbuka sehingga mereka dapat keluar.
Dalil lainnya tercantum dalam Sahih Al-Bukhari dari Anas bin Malik, yang meriwayatkan bahwa Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu apabila terjadi kemarau, beliau dan Abbas bin Abdul Muthalib meminta hujan dengan memanjatkan doa:
"Ya Allah bahwasanya kami telah tawassul kepada Engkau dengan Nabi kami, maka Engkau turunkan hujan, dan sekarang kami tawassul kepada Engkau dengan paman Nabi kami, maka turunkanlah hujan itu." (Sahih Al-Bukhari dan Al-Baihaqi)
Dari hadis ini, dapat disimpulkan bahwa Umar bin Khattab pernah mempraktikkan doa tawassul dengan Nabi Muhammad ﷺ untuk mohon kepada Allah diturunkan hujan pada musim kemarau.
Ini menjadi bukti bahwa doa bertawasul dengan Nabi ﷺ atau orang-orang saleh adalah ibadah yang baik dan pernah diamalkan para Sahabat Nabi.
Cara Tawasul yang paling dikenal adalah memanjatkan doa dengan mengirimkan Surat Al-Fatihah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarganya, dan para Sahabat yang mulia sebagai perantara agar permohonan dan hajat kita dikabulkan oleh Allah.
Urutan Tawasul:
1. Mengirimkan Al-Fatihah kepada Nabi Muhammad ﷺ dan keluarganya.
2. Mengirimkan Al-Fatihah kepada empat malaikat utama dan malaikat penjaga.
3. Mengirimkan Al-Fatihah kepada Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali).
4. Mengirimkan Al-Fatihah kepada para wali, ulama, dan guru.
5. Mengirimkan Al-Fatihah kepada orang tua serta kaum muslimin dan muslimat.
6. Membacakan doa untuk keperluan pribadi masing-masing.
Sebelum melaksanakan tawassul, disarankan untuk membaca:
Astaghfirullohal-'azhim Alladzi La ilaha illa Huwal-hayyul Qayyum wa Atubu ilaih.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada-Mu, ya Allah! Yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia, Yang Hidup lagi Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya."
AsyHadu an laa ilaaha illallah, wa asyHadu anna Muhammadar Rasulullah.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah."
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala alihi Sayyidina Muhammad.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya."
ilaa hadhratin Nabiyyi shollallahu 'alaihi wasallama wa aalihi wa shahbihi syaiun lillaahi lahumul Faatihah.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad ﷺ, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua."
Tawassul adalah salah satu cara berdoa kepada Allah dengan menggunakan perantara atau wasilah.
Dalam bahasa Arab, kata tawassul berasal dari tawassala-yatawassalu-tawassulan, yang bermakna mendekat melalui sarana tertentu. Adapun wasilah (الوسيلة) berarti media atau perantara untuk mencapai suatu tujuan.
Dasar Hukum Tawassul
Dalil tentang tawassul terdapat dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari (2272) dan Muslim (2743). Dikisahkan tiga orang terperangkap di dalam gua karena sebuah batu besar menutupi pintu keluar.Mereka kemudian berdoa kepada Allah dengan bertawassul menggunakan amal kebaikan masing-masing. Salah seorang berdoa: "Ya Allah, aku memiliki dua orang tua yang sudah lanjut usia. Aku tidak pernah memberi susu kepada siapa pun sebelum mereka berdua...."
Doa tersebut diikuti dengan doa dua temannya, masing-masing menggunakan amal saleh sebagai perantara. Berkat doa mereka, batu besar itu bergeser, dan gua pun terbuka sehingga mereka dapat keluar.
Dalil lainnya tercantum dalam Sahih Al-Bukhari dari Anas bin Malik, yang meriwayatkan bahwa Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu apabila terjadi kemarau, beliau dan Abbas bin Abdul Muthalib meminta hujan dengan memanjatkan doa:
"Ya Allah bahwasanya kami telah tawassul kepada Engkau dengan Nabi kami, maka Engkau turunkan hujan, dan sekarang kami tawassul kepada Engkau dengan paman Nabi kami, maka turunkanlah hujan itu." (Sahih Al-Bukhari dan Al-Baihaqi)
Dari hadis ini, dapat disimpulkan bahwa Umar bin Khattab pernah mempraktikkan doa tawassul dengan Nabi Muhammad ﷺ untuk mohon kepada Allah diturunkan hujan pada musim kemarau.
Ini menjadi bukti bahwa doa bertawasul dengan Nabi ﷺ atau orang-orang saleh adalah ibadah yang baik dan pernah diamalkan para Sahabat Nabi.
Tata Cara dan Bacaan Tawassul Kepada Nabi Muhammad
Berikut adalah tata cara serta bacaan tawassul kepada Nabi Muhammad yang umum dilakukan, lengkap dengan teks Arab, latin, dan terjemahannya.Cara Tawasul yang paling dikenal adalah memanjatkan doa dengan mengirimkan Surat Al-Fatihah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarganya, dan para Sahabat yang mulia sebagai perantara agar permohonan dan hajat kita dikabulkan oleh Allah.
Urutan Tawasul:
1. Mengirimkan Al-Fatihah kepada Nabi Muhammad ﷺ dan keluarganya.
2. Mengirimkan Al-Fatihah kepada empat malaikat utama dan malaikat penjaga.
3. Mengirimkan Al-Fatihah kepada Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali).
4. Mengirimkan Al-Fatihah kepada para wali, ulama, dan guru.
5. Mengirimkan Al-Fatihah kepada orang tua serta kaum muslimin dan muslimat.
6. Membacakan doa untuk keperluan pribadi masing-masing.
Sebelum melaksanakan tawassul, disarankan untuk membaca:
Istighfar
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ اَلَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَـــيْهِ
Astaghfirullohal-'azhim Alladzi La ilaha illa Huwal-hayyul Qayyum wa Atubu ilaih.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada-Mu, ya Allah! Yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia, Yang Hidup lagi Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya."
Syahadat
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ االلهُ
AsyHadu an laa ilaaha illallah, wa asyHadu anna Muhammadar Rasulullah.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah."
Selawat Nabi
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala alihi Sayyidina Muhammad.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya."
1. Mengirim Al-Fatihah kepada Nabi Muhammad ﷺ dan Keluarga Beliau
اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
ilaa hadhratin Nabiyyi shollallahu 'alaihi wasallama wa aalihi wa shahbihi syaiun lillaahi lahumul Faatihah.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad ﷺ, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua."