Kumpulan Artikel: Menempatkan Sifat Malu Pada Tempatnya

  • Mengapa Manusia Perlu Punya Rasa Malu kepada Malaikat? Begini Penjelasannya
    Hikmah
    Kamis, 25 Mei 2023 - 13:00 WIB
    Di antara bentuk rasa malu yang mesti seorang muslin miliki adalah malu kepada malaikat, makhluk-makhluk ghaib yang wajib kita imani dan merupakan salah satu cabang dari iman.
  • Mengapa Memiliki Rasa Malu pada Malaikat Dianjurkan? Ini Penjelasan Ulama
    Tausyiah
    Senin, 14 November 2022 - 10:16 WIB
    Di antara bentuk rasa malu yang mesti kita miliki adalah malu kepada malaikat, makhluk-makhluk ghaib yang wajib kita imani dan merupakan salah satu cabang dari iman.
  • Keutamaan Rasa Malu sebagai Akhlak Islam dan Dalil-dalilnya
    Tausyiah
    Kamis, 28 Juli 2022 - 11:49 WIB
    Rasa atau sifat malu dianggap sebagai sumber utama dari terciptanya akhlak terpuji lainnya.
  • Sifat Malu yang Sebenarnya
    Muslimah
    Kamis, 11 Februari 2021 - 09:00 WIB
    Salah satu ciri kemuliaan perempuan terletak pada sifat malu yang menebal dalam dirinya. Apa itu malu? Dan bagaimana menempatkan sifat malu ini pada tempatnya yang benar?
  • cover top ayah
    وَاِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ ءَاَنۡتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوۡنِىۡ وَاُمِّىَ اِلٰهَيۡنِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ‌ؕ قَالَ سُبۡحٰنَكَ مَا يَكُوۡنُ لِىۡۤ اَنۡ اَقُوۡلَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِحَقٍّ‌ؕ اِنۡ كُنۡتُ قُلۡتُهٗ فَقَدۡ عَلِمۡتَهٗ‌ؕ تَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِىۡ وَلَاۤ اَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِكَ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ‏ (١١٦) مَا قُلۡتُ لَهُمۡ اِلَّا مَاۤ اَمَرۡتَنِىۡ بِهٖۤ اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ رَبِّىۡ وَرَبَّكُمۡ‌ۚ وَكُنۡتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيۡدًا مَّا دُمۡتُ فِيۡهِمۡ‌ۚ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِىۡ كُنۡتَ اَنۡتَ الرَّقِيۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَاَنۡتَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ‏ (١١٧) اِنۡ تُعَذِّبۡهُمۡ فَاِنَّهُمۡ عِبَادُكَ‌ۚ وَاِنۡ تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَاِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (١١٨)
    Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? (Isa) menjawab, Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

    (QS. Al-Maidah Ayat 116-118)
    cover bottom ayah