QS. Ar-Ra’d Ayat 1
Kebenaran Al-Quran meliputi seluruh aspek yang terkandung di dalamnya seperti hukum, syariat yang bersifat shalih fi kulli zaman wa makan (cocok untuk sepanjang zaman dan di semua tempat), bermacam-macam perumpamaan, kisah, dan petunjuknya yang harus diikuti oleh manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Kebenaran Al-Quran telah terbukti pada masa-masa awal Islam. Dengan berpegang teguh pada Al-Quran, umat Islam mampu membangun bangsa yang berbudaya tinggi dan berakhlak mulia. Al-Quran memotivasi manusia untuk bangkit berjuang menegakkan kebenaran, menghancurkan kemungkaran, menegakkan keadilan, dan melenyapkan kezaliman. Dengan menjalankan petunjuk Al-Quran umat Islam mampu menjadi bangsa yang berwibawa. Tapi ketika Al-Quran ditinggalkan, umat Islam lebih memilih keduniaan daripada akhirat yang kekal, dan akibat ketidakyakinan umat Islam terhadap janji-janji Allah yang termaktub dalam Al-Quran, umat Islam berubah menjadi bangsa yang terbelakang, terbelit kemiskinan dan kebodohan. Jika umat Islam saat ini tidak menyadari kekeliruannya dan tidak berusaha memperbaikinya, dengan cara kembali menjalankan pesan-pesan Al-Quran, maka umat Islam akan tetap terpuruk dalam kebodohannya. Allah tidak akan mengubah nasib mereka jika mereka tidak mengubah nasib mereka sendiri. Firman Allah swt.:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (ar-Rad/13: 11)
Surat Ar Ra'd ini terdiri atas 43 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini dinamakan Ar Ra'd yang berarti guruh karena dalam ayat 13 Allah berfirman yang artinya Dan guruh itu bertasbih sambil memuji-Nya, menunjukkan sifat kesucian dan kesempurnaan Allah s.w.t. Dan lagi sesuai dengan sifat Al Quran yang mengandung ancaman dan harapan, maka demikian pulalah halnya bunyi guruh itu menimbulkan kecemasan dan harapan kepada manusia. Isi yang terpenting dari surat ini ialah bahwa bimbingan Allah kepada makhluk-Nya bertalian erat dengan hukum sebab dan akibat. Bagi Allah s.w.t. tidak ada pilih kasih dalam menetapkan hukuman. Balasan atau hukuman adalah akibat dan ketaatan atau keingkaran terhadap hukum Allah.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.
Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.
Ali Al-Shahbuni dalam kitabnya mengatakan: Mereka yang mengikuti di sini dhamir kepada kelompok, yakni orang-orang dari Ahli kitab, dan mereka itu adalah kaum Yahudi.