QS. Al-Furqan Ayat 10
Di samping perjuangan yang amat berat itu Nabi harus pula memikirkan keperluan dan hajat pribadinya. Begitulah seharusnya seorang Rasul yang akan menjadi contoh dan teladan. Kalaulah Nabi Muhammad itu seorang kaya mempunyai kebun-kebun dan istana serta perbendaharaan yang berlimpah-limpah tentulah tidak akan sebesar itu nilai perjuangannya dan tentulah tidak akan dapat dicontoh oleh pengikut-pengikutnya di belakang hari. Apa arti istana, apa arti kebun-kebun dan apa arti perbendaharaan yang berlimpah-limpah bila seorang berhadapan dengan Khaliknya Yang Mahakuasa, Mahakaya dan Maha Perkasa? Demikianlah Nabi Muhammad rida dengan keadaannya. meskipun miskin, lemah dan menerima berbagai hinaan dan cemoohan kaumnya, tetapi dia senang dan bahagia karena dia mengemban tugas suci dari Tuhannya. Pernah beliau berkata, "Ya Tuhanku apapun yang terjadi pada diriku dan bagaimana pun beratnya penderitaanku tetapi aku tetap bahagia selama Engkau rida terhadapku."
Surat ini terdiri atas 77 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Dinamai Al Furqaan yang artinya pembeda, diambil dari kata Al Furqaan yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan Al Furqaan dalam ayat ini ialah Al Quran. Al Quran dinamakan Al Furqaan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. MAka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan antara kebenaran ke-esaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik.
Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.