QS. Al-Isra Ayat 100

قُلْ لَّوۡ اَنۡـتُمۡ تَمۡلِكُوۡنَ خَزَآٮِٕنَ رَحۡمَةِ رَبِّىۡۤ اِذًا لَّاَمۡسَكۡتُمۡ خَشۡيَةَ الۡاِنۡفَاقِ‌ ؕ وَكَانَ الۡاِنۡسَانُ قَتُوۡرًا
Qul law antum tamlikuuna khazaaa'ina rahmati Rabbiii izal la amsaktum khash yatal infaaq; wa kaanal insaanu qatuuraa
Katakanlah (Muhammad), "Sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya (perbendaharaan) itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya." Dan manusia itu memang sangat kikir.
Juz ke-15
Tafsir
Ayat ini merupakan lanjutan dari jawaban terhadap tuntutan kaum musyrik. Katakanlah wahai Nabi Muhammad, "Sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, berupa harta benda atau apa saja yang dianugerahkan Allah kepada makhluk-Nya, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, tidak kamu berikan kepada siapa yang membutuhkan karena takut membelanjakannya, yakni takut kemiskinan karena membelanjakan apa yang dianugerahkan oleh Tuhanmu." Dan manusia itu memang sangat kikir. Demikianlah Allah tidak akan mengabulkan tuntutan mereka karena seperti itulah ketetapan Allah menyangkut hikmah dan maslahat dalam penciptaan makhluk-Nya.
Pada ayat ini, Allah swt menerangkan sebab-sebab mengapa Dia tidak memperkenankan permintaan orang-orang zalim itu, yaitu walaupun diperkenankan, mereka tetap tidak akan beriman, berlaku kikir, dan tidak mau memberikan sebagian kecil hartanya kepada orang lain yang memerlukannya. Mereka takut kenikmatan-kenikmatan yang telah diperoleh akan lenyap dari mereka. Padahal nikmat Allah tidak akan pernah habis seberapa pun manusia mengambilnya. Allah juga telah menjanjikan orang-orang yang menginfakkan harta mereka dengan imbalan yang berlipat ganda dari apa yang mereka infakkan.

Sifat kikir adalah watak dan tabiat manusia dengan kadar yang berbeda. Watak dan tabiat yang tidak baik itulah yang menyebabkan manusia mendurhakai perintah Allah dan enggan memperhatikan larangan-larangan-Nya. Firman Allah:

Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. (al-Fajr/89: 20)

Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan. (al-'adiyat/100: 8)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Isra
Surat ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan dengan Al Israa' yang berarti memperjalankan di malam hari, berhubung peristiwa Israa' Nabi Muhammad s.a.w. di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini. Penuturan cerita Israa' pada permulaan surat ini, mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad s.a.w. beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar. Surat ini dinamakan pula dengan Bani Israil artinya keturunan Israil berhubung dengan permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan kemudian dekat akhir surat yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah s.w.t. Dihubungkannya kisah Israa' dengan riwayat Bani Israil pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.