QS. Asy-Syu'ara' Ayat 103

اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيَةً​  ؕ وَّمَا كَانَ اَكۡثَرُهُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ‏
Inna fii zaalika la Aayatanw wa maa kaana aksaruhum mu'miniin
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
Juz ke-19
Tafsir
Sungguh, pada yang demikian itu yaitu pada kisah Nabi Ibrahim jika direnungkan dengan saksama, terdapat tanda kekuasaan Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
Demikianlah beberapa keterangan Tuhan yang disampaikan Ibrahim kepada kaumnya. Dengan dalil-dalil di atas tadi, nyatalah bahwa inti ajaran yang beliau sampaikan kepada kaumnya adalah paham ketauhidan dan percaya akan adanya hari kebangkitan. Tidak ada zat yang patut disembah melainkan Allah Yang Maha Esa. Hanya kebanyakan orang tidak mau mengerti atau tidak mau menerima kebenaran itu.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.