QS. Asy-Syu'ara' Ayat 102

فَلَوۡ اَنَّ لَـنَا كَرَّةً فَنَكُوۡنَ مِنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ‏
Falaw anna lanaa karratan fanakuuna minal mu'miniin
Maka seandainya kita dapat kembali (ke dunia) niscaya kita menjadi orang-orang yang beriman."
Juz ke-19
Tafsir
"Maka seandainya kita dapat kembali ke dunia niscaya kita menjadi orang-orang yang beriman, dan beramal saleh." demikian mereka mengungkapkanpenyesalannya. Tapi hal itu mustahil mereka dapatkan, karena hidup di dunia cuma sekali.
Mereka berharap dapat dikembalikan ke dunia. Jika keinginan itu terkabul, mereka berjanji akan beriman dan beramal saleh. Akan tetapi, hal itu tidak mungkin. Itu hanya alasan mereka, sebab sekiranya dikembalikan ke dunia sekalipun, mereka tetap akan ingkar kembali.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.