QS. Yusuf Ayat 104

وَمَا تَسۡــَٔلُهُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ اَجۡرٍ‌ؕ اِنۡ هُوَ اِلَّا ذِكۡرٌ لِّـلۡعٰلَمِيۡنَ
Wa maa tas'aluhum 'alaihi min ajr; in huwa illaa zikrul lil'aalamiin
Dan engkau tidak meminta imbalan apa pun kepada mereka (terhadap seruanmu ini), sebab (seruan) itu adalah pengajaran bagi seluruh alam.
Juz ke-13
Tafsir
Pada ayat yang lalu Allah mengingatkan Nabi Muhammad bahwa walaupun beliau sangat menginginkan agar manusia beriman kepada Allah dan rasul-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mau beriman. Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa Nabi Muhammad tidak akan meminta imbalan sedikit pun atas dakwahnya. Allah berfirman, "Dan engkau, wahai Nabi Muhammad, tidak meminta imbalan apa pun kepada mereka atas dakwah yang engkau sampaikan, sebab seruan dakwah itu tidak lain adalah pengajaran bagi seluruh alam."
Pada ayat ini, Allah swt mengingatkan Muhammad saw agar tidak meminta upah kepada siapa pun, sebagai imbalan dari dakwah dan anjurannya supaya mereka taat dan menyembah hanya kepada Allah swt serta meninggalkan agama berhala. Allah yang akan memberikan upah dan pahala atas usahanya itu, karena memang Al-Quran diturunkan kepadanya sebagai petunjuk melaksanakan tugasnya sebagai rasul. Al-Quran merupakan peringatan dan nasihat untuk membimbing dan memberi petunjuk kepada manusia yang akan membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Yusuf
Surat Yusuf ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum hijrah. Surat ini dinamakan surat Yusuf adalah karena titik berat dari isinya mengenai riwayat Nabi Yusuf a.s. Riwayat tersebut salah satu di antara cerita-cerita ghaib yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad s.a.w. sebagai mukjizat bagi beliau, sedang beliau sebelum diturunkan surat ini tidak mengetahuinya. Menurut riwayat Al Baihaqi dalam kitab Ad Dalail bahwa segolongan orang Yahudi masuk agama Islam sesudah mereka mendengar cerita Yusuf a.s. ini, karena sesuai dengan cerita-cerita yang mereka ketahui. Dari cerita Yusuf a.s. ini, Nabi Muhammad s.a.w. mengambil pelajaran-pelajaran yang banyak dan merupakan penghibur terhadap beliau dalam menjalankan tugasnya.