QS. Asy-Syu'ara' Ayat 115

اِنۡ اَنَا اِلَّا نَذِيۡرٌ مُّبِيۡنٌؕ‏
In ana illaa naziirum mubiin
Aku (ini) hanyalah pemberi peringatan yang jelas."
Juz ke-19
Tafsir
Aku, Nabi Nuh, ini hanyalah pemberi peringatan yang jelas terhadap mereka yang selalu berdusta kepadaku, bahwa nasib mereka pastilah akan jelek.
Selanjutnya Nuh mengatakan kepada kaumnya bahwa dia hanyalah seorang rasul yang diutus Allah kepada mereka untuk menyampaikan agama-Nya. Ia juga menyampaikan peringatan dan ancaman bahwa azab Allah akan ditimpakan kepada orang-orang yang ingkar dan durhaka, serta orang-orang yang mengingkari seruan rasul. Sedangkan orang-orang yang mengikuti seruan rasul, dan mengindahkan perkataan dan ancaman itu, baik kaya atau miskin, bangsawan atau rakyat biasa, akan dibalas Allah dengan surga yang penuh kenikmatan.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.