QS. Asy-Syu'ara' Ayat 124

اِذۡ قَالَ لَهُمۡ اَخُوۡهُمۡ هُوۡدٌ اَلَا تَتَّقُوۡنَ​ۚ‏
Iz qoola lahum akhuuhum Huudun alaa tattaquun
Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka, "Mengapa kamu tidak bertakwa?
Juz ke-19
Tafsir
Ketika saudara mereka sendiri yang satu negeri dan satu kabilah yaitu Hud berkata kepada mereka dengan tulus ikhlas mengajak mereka ke jalan yang benar, “Mengapa kamu tidak bertakwa?"
Ayat ini menerangkan bahwa Allah mengutus Nabi Hud a.s. kepada kaum 'Ad tetapi mereka mendustakan dan mengingkari seruannya. 'Ad adalah nama suatu kaum, yang diambil dari nama nenek moyang mereka yang bernama 'ad. 'ad adalah salah seorang keturunan Sam bin Nuh. Nabi Hud sendiri termasuk salah seorang keturunan 'ad, yaitu Hud bin Abdullah bin Rabah bin Khulud bin 'ad. Itulah sebabnya di dalam ayat ini Nabi Hud disebut saudara dari kaum 'ad, yang maksudnya Nabi Hud termasuk salah seorang warga kaum 'ad.

Kaum 'ad bertempat tinggal di al-Ahqaf, yang sekarang dikenal dengan nama Sahara al-Ahqaf. Sekarang daerah ini termasuk salah satu bagian dari kerajaan Arab Saudi bagian selatan. Al-Ahqaf terletak di sebelah utara Hadramaut, sebelah timur laut Yaman, sebelah selatan Nejed dan sebelah barat Oman. Sekarang tempat itu dinamai juga ar-Rab' al-Khali artinya "tempat yang kosong" karena memang tempat itu telah kosong, tidak didiami orang. Dalam peta biasanya ditulis Rub' al-Khali, itu salah, yang betul Rab' bukan Rub'.

Kaum 'ad pada mulanya beragama tauhid, agama yang dianut nenek moyang mereka dan sesuai pula dengan fitrah manusia. Akan tetapi, setelah kerajaan mereka meluas dan membesar akibat penaklukan bangsa-bangsa lain di sekitarnya, mereka menjadi sombong dan menyembah patung-patung. Patung-patung yang disembah itu adalah patung-patung pemimpin mereka, yang pada mulanya dibuat hanya untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa mereka. Namun demikian, lama-kelamaan patung itu mereka sembah. Ada tiga buah patung yang mereka sembah, yaitu Saba', Samud, dan Haba. Untuk mengembalikan mereka kepada agama yang benar, Allah mengutus seorang rasul kepada mereka, yaitu Nabi Hud, yang termasuk salah seorang dari warga mereka juga.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.