QS. Taha Ayat 127

وَكَذٰلِكَ نَجۡزِىۡ مَنۡ اَسۡرَفَ وَلَمۡ يُؤۡمِنۡۢ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖ‌ؕ وَلَعَذَابُ الۡاٰخِرَةِ اَشَدُّ وَاَبۡقٰى
Wa kazaalika najzii man asrafa wa lam yu'mim bi Aayaati Rabbih; wa la'azaabul Aakhirati ashaddu wa abqoo
Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Sungguh, azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.
Juz ke-16
Tafsir
Dan demikianlah, sebagai hukuman atas keengganan itu, Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak menghiraukan petunjuk yang datang kepadanya dan tidak pula mau percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan ketahuilah, sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat daripada hukuman di dunia dan selain itu, azab di akhirat juga lebih kekal.
Demikianlah Allah membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada bukti-bukti kekuasaan-Nya. Di dunia dia menemui berbagai kesulitan selalu bimbang dan gelisah, karena tidak ada pegangan dalam hidupnya kecuali kekayaan pangkat dan kedudukannya saja. Bila ia ditimpa suatu kesulitan atau marabahaya dia segera menjadi panik dan tidak tahu apa yang akan diperbuatnya dan kadang-kadang tanpa disadarinya ia melakukan sesuatu yang merugikan dirinya sendiri. Dia tidak pernah merasakan ketenteraman dan ketenangan hati. Ini berarti dia tidak pernah merasakan kebahagiaan yang hakiki.

Di akhirat dia akan disiksa dengan berbagai siksaan di antaranya siksaan hati karena mata hatinya telah buta tidak dapat memberikan alasan atau hujjah-hujjah untuk membebaskan dirinya dari hukuman Allah atau dia memang dijadikan benar-benar buta matanya agar dia lebih tersiksa lagi karena tidak berdaya sama sekali untuk mengatasi suasana yang penuh huru-hara dan kedahsyatan. Sesungguhnya azab di akhirat jauh lebih berat dan dahsyat, terutama azab di neraka yang bersifat kekal selama-lamanya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Taha
Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini. Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut:
7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.

Ilmuwan yang Lahir di...
Ilmuwan yang Lahir di Masa Daulah Mamalik: Dari Ibnu Khaldun sampai Ibnu Taimiyah

Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.

Ini Mengapa Surat Al-Maun...
Ini Mengapa Surat Al-Ma'un Melegenda di Kalangan Muhammadiyah

Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.