QS. Taha Ayat 133

وَقَالُوۡا لَوۡلَا يَاۡتِيۡنَا بِاٰيَةٍ مِّنۡ رَّبِّهٖ ‌ؕ اَوَلَمۡ تَاْتِهِمْ بَيِّنَةُ مَا فِى الصُّحُفِ الۡاُوۡلٰى‏
Wa qooluu law laa yaatiinaa bi Aayatim mmir Rabbih; awalam taatihim baiyinatu maa fis suhufil uulaa
Dan mereka berkata, "Mengapa dia tidak membawa tanda (bukti) kepada kami dari Tuhannya?" Bukankah telah datang kepada mereka bukti (yang nyata) sebagaimana yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu?
Juz ke-16
Tafsir
Ayat-ayat berikut berisi uraikan tentang tuntutan orang kafir dan peringatan yang Allah sampaikan kepada mereka melalui Rasulullah. Orang kafir mengeluhkan hukuman yang mereka terima dan mereka berkata, “Mengapa dia, Muhammad, tidak membawa tanda bukti kepada kami dari Tuhannya agar kami percaya dan menaati ajaran-Nya?” Sungguh aneh perkataan mereka karena mereka telah diberi peringatan. Bukankan telah datang kepada mereka bukti nyata tentang azab yang Allah timpakan kepada umat-umat terdahulu yang ingkar, sebagaimana yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu, yakni Taurat dan Injil?”
Orang-orang kafir Mekah mencemoohkan Nabi Muhammad saw dengan mengatakan bahwa seruannya kepada agama yang dibawanya adalah omong kosong belaka. Kalau agama yang dibawanya benar tentulah dia membuktikannya dengan mukjizat-mukjizat seperti yang diberikan kepada Nabi Saleh yaitu unta betina, yang diberikan kepada Nabi Musa seperti tongkat dan yang diberikan kepada Isa yaitu menghidupkan orang mati dan menyembuhkan penyakit sopak. Andaikata ada pada diri mereka sedikit saja kemauan untuk berpikir dan kecenderungan untuk menerima kebenaran tentulah mereka tidak akan mengucapkan kata-kata yang demikian, karena Al-Qur'an sendiri yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah mukjizatnya yang paling besar di antara mukjizat-mukjizat yang diberikan kepada Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad saw.

Berbagai bukti telah menunjukkan bahwa mereka tidak dapat meniru keindahan susunan kalimat dan kosakata Al-Qur'an, mereka juga tidak dapat mendatangkan satu Surah pendek pun yang setaraf balagah dan fashahah-nya dengan Surah-surah dalam Al-Qur'an. Bukankah di dalam Al-Qur'an terdapat kisah-kisah mengenai umat-umat yang terdahulu sedangkan Nabi Muhammad sendiri tidak mengenal kisah-kisah itu sebelumnya. Bukankah di dalam Al-Qur'an terdapat syariat-syariat dan peraturan-peraturan yang maksud dan tujuannya sama dengan syariat yang dibawa Nabi-nabi sebelumnya yaitu syariat-syariat untuk kepentingan dan kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat. Sebenarnya Al-Qur'an itu saja sudah cukup menjadi bukti bagi kebenaran Muhammad saw dan sudah cukup sebagai mukjizat besar yang kekal dan abadi. Allah sangat menyesalkan sikap mereka yang menolak Al-Qur'an begitu saja tanpa alasan yang benar dan tidak mau memikirkannya walau sedikit pun. Pada ayat lain Allah berfirman pula:

Sebenarnya, (Al-Qur'an) itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang yang zalim yang mengingkari ayat-ayat Kami. Dan mereka (orang-orang kafir Mekah) berkata, "Mengapa tidak diturunkan mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah (Muhammad), "Mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas." Apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) yang dibacakan kepada mereka? Sungguh, dalam (Al-Qur'an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (al-'Ankabut/29: 49-51)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Taha
Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini. Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut:
Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.

Ilmuwan yang Lahir di...
Ilmuwan yang Lahir di Masa Daulah Mamalik: Dari Ibnu Khaldun sampai Ibnu Taimiyah

Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.

Ini Mengapa Surat Al-Maun...
Ini Mengapa Surat Al-Ma'un Melegenda di Kalangan Muhammadiyah

Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.

Sihir dalam Surat Al-Baqarah...
Sihir dalam Surat Al-Baqarah Ayat 102: Makna Al-Muradat, Orang-Orang Yahudi

Ali Al-Shahbuni dalam kitabnya mengatakan: Mereka yang mengikuti di sini dhamir kepada kelompok, yakni orang-orang dari Ahli kitab, dan mereka itu adalah kaum Yahudi.