QS. Asy-Syu'ara' Ayat 136

قَالُوۡا سَوَآءٌ عَلَيۡنَاۤ اَوَعَظۡتَ اَمۡ لَمۡ تَكُنۡ مِّنَ الۡوٰعِظِيۡنَۙ‏ 
Qooluu sawaaa'un 'alainaaa awa 'azta am lam takum minal waa'iziin
Mereka menjawab, "Sama saja bagi kami, apakah engkau memberi nasihat atau tidak memberi nasihat,
Juz ke-19
Tafsir
Namun, dengan sikap sombong, kaumnya menolak ajakannya. Mereka menjawab, "Adalah sama saja bagi Kami, apakah kamu wahai Hud, memberi nasihat atau tidak memberi nasihat, kami tetap tidak akan menuruti ajakanmu. Kami akan terus berpegang teguh dengan keyakinan kami. Maka kamu tak perlu bersusah payah terus menerus mengajak kami.
Ayat ini menerangkan bahwa kaum 'ad tetap tidak mengindahkan seruan Nabi Hud, bahkan mereka berkata, "Menurut pendapat kami sama saja engkau berikan peringatan atau tidak, kami tetap pada pendirian kami. Kami tidak mau lagi mendengar kata-katamu, dan tidak akan mundur sedikit pun dari pendirian kami."
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.