QS. Ar-Ra’d Ayat 15
Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilang semua yang (biasa) kamu seru, kecuali Dia. (al-Isra/17: 67)
Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka (kembali) mempersekutukan (Allah). (al-Ankabut/29: 65)
Allah menjelaskan bahwa bukan hanya tubuh-tubuh mereka saja yang tunduk, sujud, dan patuh kepada Allah, tetapi sujud pula bayang-bayang mereka di waktu pagi dan petang. Setiap benda yang kena sinar matahari terutama di waktu pagi dan petang tentu kelihatan bayang-bayangnya memendek atau memanjang. Semua benda dan bayang-bayangnya tunduk kepada Allah, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa. Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah yang Mahasempurna.
Surat Ar Ra'd ini terdiri atas 43 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini dinamakan Ar Ra'd yang berarti guruh karena dalam ayat 13 Allah berfirman yang artinya Dan guruh itu bertasbih sambil memuji-Nya, menunjukkan sifat kesucian dan kesempurnaan Allah s.w.t. Dan lagi sesuai dengan sifat Al Quran yang mengandung ancaman dan harapan, maka demikian pulalah halnya bunyi guruh itu menimbulkan kecemasan dan harapan kepada manusia. Isi yang terpenting dari surat ini ialah bahwa bimbingan Allah kepada makhluk-Nya bertalian erat dengan hukum sebab dan akibat. Bagi Allah s.w.t. tidak ada pilih kasih dalam menetapkan hukuman. Balasan atau hukuman adalah akibat dan ketaatan atau keingkaran terhadap hukum Allah.
Ketokohan Hasan cukup hebat, sehingga kelompok-kelompok penentang rezim Umayyah banyak yang mengambil ilham dan semangatnya dari Hasan, yang dianggap pendiri Mutazilah
Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify menyambangi Ponpes Darunnajah, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2024).
Al-Quran menyebutkan dua bentuk kemaksiatan yang mula-mula terjadi setelah terciptanya Adam dan setelah dia ditempatkan di surga. Begini penjelasannya.
Kesombongan dapat mendorong kepada penolakan terhadap perintah Allah SWT. Hal ini tercermin dari kisah Iblis bersama dengan Adam. Begini penjelasannya.
Masa kenabian (nubuwwah) dan rahmat akan disusul oleh masa kekhalifahan kenabian (Khilafat nubuwwah) dan rahmat, sesudah itu masa kerajaan (mulk) dan rahmat, kemudian masa kerajaan (saja).