QS. Ibrahim Ayat 15

وَاسۡتَفۡتَحُوۡا وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيۡدٍۙ
Wastaftahuu wa khaaba kullu jabbaarin 'aniid
Dan mereka memohon diberi kemenangan dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala
Juz ke-13
Tafsir
Allah berjanji akan membinasakan orang kafir, karena itu para rasul menyambutnya dengan memohon agar dakwah mereka menemui keberhasilan. Dan mereka memohon kepada Allah agar diberi kemenangan atas para penentang mereka. Allah mengabulkan doa itu, dan binasalah semua orang yang berlaku dan berbuat sewenang-wenang lagi keras kepala dan enggan mengakui keesaan Allah dan beribadah hanya kepada-Nya.
Orang yang beriman kepada Allah, mengharapkan rida dan kasih sayang-Nya, serta takut kepada ancaman dan siksaan-Nya, memohon kepada Allah agar diberi kemenangan atas musuh-musuh mereka yang zalim itu. Allah mengabulkan permohonan mereka. Maka binasalah kaum yang bersifat sewenang-wenang dan keras kepala itu.

Sifat sewenang-wenang dan keras kepala adalah ciri-ciri dari orang-orang yang takabur, yang ingin menandingi kekuasaan dan kebesaran Allah. Mereka tidak mempedulikan hukum-hukum dan peraturan yang telah dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya untuk mengatur hubungan antara sesama manusia, agar tercapai kehidupan yang harmonis, saling mengasihi dan saling menghargai. Oleh sebab itu, selayaknya mereka menerima hukuman dari Yang Mahakuasa dan Maha Penyayang.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Ibrahim
Surat Ibrahim ini terdiri atas 52 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Dinamakan Ibrahim, karena surat ini mengandung doa Nabi Ibrahim a.s. yaitu ayat 35 sampai dengan 41. Do'a ini isinya antara lain: permohonan agar keturunannya mendirikan shalat, dijauhkan dari menyembah berhala-berhala dan agar Mekah dan daerah sekitarnya menjadi daerah yang aman dan makmur. Doa Nabi Ibrahim a.s. ini telah diperkenankan oleh Allah s.w.t. sebagaimana telah terbukti keamanannya sejak dahulu sampai sekarang. Do'a tersebut dipanjatkan beliau ke hadirat Allah s.w.t. sesudah selesai membina Ka'bah bersama puteranya Ismail a.s., di dataran tanah Mekah yang tandus.