QS. Az-Zukhruf Ayat 15

وَجَعَلُوۡا لَهٗ مِنۡ عِبَادِهٖ جُزۡءًا‌ ؕ اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَـكَفُوۡرٌ مُّبِيۡنٌ
Wa ja'aluu lahuu min 'ibaadihii juz'aa; innal insaana lakafuurum mubiin
Dan mereka menjadikan sebagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bagian dari-Nya. Sungguh, manusia itu pengingkar (nikmat Tuhan) yang nyata.
Juz ke-25
Tafsir
Walaupun Allah telah menerangkan kekuasaan-Nya dalam menciptakan langit dan bumi serta menundukkan hewan ternak untuk manusia, sebagian manusia masih saja mempersekutukan Allah dengan makhluk-Nya. Dan mereka, yakni orang-orang musyrik, menjadikan sebagian dari hamba-hamba-Nya, yang merupakan ciptaan-Nya sebagai bagian dari-Nya, dengan menganggap bahwa malaikat adalah anak-anak Tuhan. Sesungguhnya, manusia yang mempercayai dan mengatakan demikian itu benar-benar pengingkar nikmat Tuhan, yang melampaui batas dalam kekafirannya, lagi yang nyata kesyirikan dan keingkarannya.
Allah menerangkan bahwa sekalipun orang musyrik mengakui bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi, namun di samping itu mereka pun menetapkan bahwa Allah mempunyai anak, dan malaikat merupakan anak perempuan-Nya.

Mereka mengatakan, Allah tidak azali seperti makhluk, sama-sama mempunyai anak, malah merendahkan-Nya karena Allah dikatakan mempunyai anak perempuan, sedang mereka mempunyai anak laki-laki. Orang-orang Arab pada waktu itu menganggap orang yang mempunyai anak-anak perempuan itu hina. Jadi, tidak heran kalau ayat itu ditutup dengan satu ketegasan bahwa manusia benar-benar pengingkar nikmat Tuhan, yang telah dikaruniakan kepada mereka.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Az-Zukhruf
Surat Az Zukhruf terdiri atas 89 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Asy Syuura. Dinamai Az Zukhruf (Perhiasan) diambil dari perkataan Az Zukhruf yang terdapat pada ayat 35 surat ini. Orang-orang musyrik mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang tergantung kepada perhiasan dan harta benda yang ia punyai, karena Muhammad s.a.w. adalah seorang anak yatim lagi miskin, ia tidak pantas diangkat Allah sebagai seorang rasul dan nabi. Pangkat rasul dan nabi harus diberikan kepada orang yang kaya. Ayat ini menegaskan bahwa harta tidak dapat dijadikan dasar untuk mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang, karena harta itu merupakan hiasan kehidupan duniawi, bukan berarti kesenangan akhirat.