QS. Al-Mutaffifin Ayat 17

ثُمَّ يُقَالُ هٰذَا الَّذِىۡ كُنۡتُمۡ بِهٖ تُكَذِّبُوۡنَؕ
Summa yuqoolu haazal lazii kuntum bihii tukazzibuun
Kemudian, dikatakan (kepada mereka), "Inilah (azab) yang dahulu kamu dustakan."
Juz ke-30
Tafsir
Kemudian dikatakan kepada mereka dengan nada geram, “Inilah azab yang dahulu kamu dustakan.” Pada saat itulah mereka yang dahulu mendustakan hari akhirat merasakan sakitnya siksa, kerugian, dan penyesalan yang mendalam.
Kemudian dikatakan kepada mereka ucapan yang mengandung cercaan sehingga penderitaan mereka itu berlipat ganda. Di samping penderitaan fisik, mereka juga menderita secara psikis (kejiwaan). Inilah azab yang selalu mereka dustakan ketika di dunia. Inilah balasan terhadap sikap mereka mendustakan berita-berita rasul yang benar, seperti anggapan mereka bahwa manusia tidak akan dibangkitkan kembali, Al-Qur'an itu dongengan orang-orang dahulu, Muhammad saw itu hanya seorang tukang sihir atau pendusta, dan berbagai macam tuduhan lainnya.

Di akhirat nanti, akan menjadi jelas bagaimana fakta kebenaran yang sesungguhnya yang dapat disaksikan oleh pancaindra mereka. Alangkah sedihnya dirasakan oleh seorang yang sedang menderita azab bila diberi kecaman yang sangat menusuk hatinya, padahal ia sempat menempuh jalan keselamatannya jika ia benar-benar beriman dan bertakwa.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Mutaffifin
Surat ini terdiri atas 36 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al 'Ankabuut dan merupakan surat yang terakhir di Mekkah sebelum hijrah. Al Muthaffifiin yang dijadikan nama bagi surat ini diambil dari kata Al Muthaffifiin yang terdapat pada ayat pertama.