QS. Ali 'Imran Ayat 20
Kemudian Allah memerintahkan kepada Nabi untuk mengatakan kepada orang Yahudi, Nasrani dan kaum musyrikin Arab yang sedang dihadapinya: "Apakah kamu (mau) masuk agama Islam?" Maksudnya apakah kamu mau menerima agama Islam sehingga kamu berserah diri kepada Allah. Pertanyaan itu disampaikan Nabi sesudah beliau berulang kali menunjukkan bukti-bukti kebenarannya, dan sebenarnya sudah pula dimengerti oleh mereka. Ataukah sebenarnya mereka masih ingin meneruskan kekafiran dan perlawanan mereka. Secara tidak langsung ungkapan pertanyaan Nabi itu menunjukkan kebodohan dan ketumpulan otak mereka serta mencela sikap keras dari mereka itu.
"Sesungguhnya jika mereka menjadi Muslim, mereka mendapat petunjuk. Menjadi Muslim berarti berserah diri secara mutlak kepada keesaan Allah. Di sinilah letak jiwa segala agama yang dibawa oleh para rasul, yakni berserah diri kepada Allah Yang Maha Esa. Mereka pasti akan memperoleh keuntungan besar dan selamat dari jurang kesengsaraan. Karena penyerahan diri mereka kepada Allah Yang Maha Esa akan mendorong mereka mengikuti ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad yaitu ajaran Islam. Tetapi jika mereka menolak, maka hal itu tidak menjadi tanggung jawab beliau, sebab tugas beliau hanyalah menyampaikan ajaran Allah.
"Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya", Allah Maha Mengetahui hati siapa yang tertutup di antara hamba-hamba-Nya, mata siapa yang buta melihat kebenaran, dan siapa pula yang putus asa mencari petunjuk Ilahi. Allah Maha Mengetahui siapa-siapa di antara hamba-Nya yang dapat menerima taufik dan hidayah daripada-Nya.
Surat Ali 'Imran yang terdiri dari 200 ayat ini adalah surat Madaniyyah. Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa a.s., persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam a. s., kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri 'Imran, ibu dari Nabi Isa a.s. Surat Al Baqarah dan Ali 'Imran ini dinamakan Az Zahrawaani (dua yang cemerlang), karena kedua surat ini menyingkapkan hal-hal yang disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian dan kelahiran Nabi Isa a.s., kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. dan sebagainya.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.
Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.