QS. Ghafir Ayat 22

ذٰلِكَ بِاَنَّهُمۡ كَانَتۡ تَّاۡتِيۡهِمۡ رُسُلُهُمۡ بِالۡبَيِّنٰتِ فَكَفَرُوۡا فَاَخَذَهُمُ اللّٰهُؕ اِنَّهٗ قَوِىٌّ شَدِيۡدُ الۡعِقَابِ‏
Zaalika bi annahum kaanat taatiihim Rusuluhum bilbaiyinaati fakafaruu fa akhazahumul laah; innahuu qawiyyun shadiidul 'iqoob
Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya rasul-rasul telah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata lalu mereka ingkar; maka Allah mengazab mereka. Sungguh, Dia Mahakuat, Mahakeras hukuman-Nya.
Juz ke-24
Tafsir
Yang demikian itu, yakni azab yang mereka terima adalah karena sesungguhnya rasul-rasul telah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, berupa mukjizat dan hukum-hukum dari Allah, lalu mereka ingkar kepada para rasul itu; maka Allah mengazab mereka. Sungguh, Dia Mahakuat, lagi Mahakeras hukuman-Nya.
Sebab utama Allah menjatuhkan azab itu adalah kekafiran mereka. Mereka tidak mau menerima kebenaran yang dibawa para rasul, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, manusia perlu berbuat baik dalam hidup di dunia ini, dan adanya hari kemudian tempat manusia menerima balasan perbuatannya.

Apa yang disampaikan para nabi itu adalah kebenaran sejati dan tidak dapat dibantah, tetapi mereka menentangnya. Bila Allah menghukum, maka hukuman-Nya amat keras. Karena pembangkangan itu, Allah menghancurkan mereka. Itulah akibat pembangkangan terhadap kebenaran agama. Peristiwa-peristiwa itu hendaknya menjadi pelajaran bagi kaum kafir Mekah yang membangkang kepada ajakan Nabi Muhammad. Mereka hendaknya segera sadar dan berhenti dari kedurhakaan mereka karena mereka pun bisa mengalami nasib yang sama seperti umat-umat terdahulu itu.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Ghafir
Surat Al Mu'min terdiri atas 85 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Az Zumar. Dinamai Al Mu'min (Orang yang beriman), berhubung dengan perkataan mukmin yang terdapat pada ayat 28 surat ini. Pada ayat 28 diterangkan bahwa salah seorang dari kaum Fir'aun telah beriman kepada Nabi Musa a.s. dengan menyembunyikan imannya kepada kaumnya, setelah mendengar keterangan dan melihat mukjizat yang dikemukakan oleh Nabi Musa a.s. Hati kecil orang ini mencela Fir'aun dan kaumnya yang tidak mau beriman kepada Nabi Musa a.s., sekalipun telah dikemukakan keterangan dan mukjizat yang diminta mereka.Dinamakan pula Ghafir (yang mengampuni), karena ada hubungannya dengan kalimat Ghafir yang terdapat pada ayat 3 surat ini. Ayat ini mengingatkan bahwa Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat adalah sebagian dari sifat-sifat Allah, karena itu hamba-hamba Allah tidak usah khawatir terhadap perbuatan-perbuatan dosa yang telah terlanjur mereka lakukan, semuanya itu akan diampuni Allah asal benar-benar memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya dan berjanji tidak akan mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa itu lagi. Dan surat ini dinamai Dzit Thaul (Yang Mempunyai Kurnia) karena perkataan tersebut terdapat pada ayat 3.