QS. Asy-Syu'ara' Ayat 225

اَلَمۡ تَرَ اَنَّهُمۡ فِىۡ كُلِّ وَادٍ يَّهِيۡمُوۡنَۙ‏
Alam tara annahum fii kulli waadiny yahiimuun
Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah,
Juz ke-19
Tafsir
Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah dengan mengikuti hawa nafsu mereka? Terkadang membenci sesuatu kemudian memujinya dan sebaliknya.
Ayat ini menerangkan jalan-jalan sesat yang telah ditempuh oleh para penyair dalam menyusun syairnya, yaitu:

1. Para penyair itu membuat syair tanpa tujuan yang jelas. Kadang-kadang mereka memuji sesuatu yang pernah mereka cela, mengagungkan sesuatu yang pernah mereka hina, dan mengakui sesuatu yang pernah mereka ingkari kebenarannya. Hal ini membuktikan bahwa tujuan mereka membuat syair bukan untuk mencari kebenaran atau menyatakan sesuatu yang benar. Dalam menyusun syair-syair itu, mereka hanya berpegang pada khayalan. Semakin banyak khayalan dan angan-angan mereka, semakin baik pula syair yang mereka buat. Kesesatan ahli syair itu hanya diikuti oleh orang-orang yang sesat pula, tidak akan diikuti oleh orang-orang yang suka mencari kebenaran.

2. Para ahli syair itu sering mengatakan apa yang tidak mereka lakukan. Mereka menganjurkan agar manusia pemurah dan suka memberi, tetapi mereka sendiri bakhil dan kikir. Mereka sering mengarang syair untuk menyinggung kehormatan orang lain, seperti mencela, mencaci-maki, dan sebagainya, karena sesuatu sebab yang kecil saja. Sebaliknya, mereka sering pula mengagungkan dan memuji-muji seseorang karena sebab yang kecil pula.

Demikianlah ciri-ciri penyair yang dicela oleh Allah. Akan tetapi, ada pula penyair yang baik budi pekertinya, dan cukup luas ilmu pengetahuannya. Syairnya mendorong semangat orang lain untuk berbuat baik, dan mengandung butir-butir hikmah, nasihat, dan pelajaran. Di antaranya adalah syair Umayyah bin Abi as-salt, sebagaimana sebagai berikut ini:

Dari 'Amr bin asy-Syirid, dari bapaknya, bahwa ia berkata, "Pada suatu hari aku memboncengkan Rasulullah, maka beliau menanyakan kepadaku, 'Apakah engkau menghafal beberapa bait syair Umayyah bin Abi as-salt? Aku menjawab, 'Ada. Rasulullah berkata, 'Bacalah segera. Maka aku membacakan satu bait. Rasulullah berkata, 'Bacalah segera. Maka aku membacakannya satu bait lagi. Rasulullah berkata, 'Lanjutkanlah. Aku melanjutkannya hingga seratus bait." (Riwayat Muslim)

Sikap Rasulullah terhadap syair Umayyah bin Abi as-salt ini menunjukkan bahwa beliau menyukai syair dan para penyair, asalkan penyair itu orang yang berakhlak, bercita-cita luhur, dan syair-syairnya banyak mengandung butir-butir hikmah. Tidak seperti para penyair dan syair-syair yang sifat-sifatnya disebutkan pada ayat-ayat yang lalu (ayat 221-226). Para penyair dan syair-syair seperti itulah yang dicela dan dilarang oleh Rasulullah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.
Bacaan Selawat Asyghil:...
Bacaan Selawat Asyghil: Arab, Latin, Terjemahan dan Keutamaannya

Bacaan selawat asyghil pertama kali dicetuskan oleh Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Kata asyghil, dalam bahasa Arab berarti sibuk.

Bacaan Doa Agar Tidak...
Bacaan Doa Agar Tidak Hujan: Arab, Latin dan Terjemahannya

Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.

7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.