QS. Al-Hijr Ayat 23

وَ اِنَّا لَــنَحۡنُ نُحۡىٖ وَنُمِيۡتُ وَنَحۡنُ الۡوٰرِثُوۡنَ‏
Wa innnaa la nahnu nuhyii wa numiitu wa nahnul waarisuun
Dan sungguh, Kamilah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi.
Juz ke-14
Tafsir
Usai menjelaskan tanda-tanda kekuasaan-Nya di langit dan bumi, Allah lalu menyatakan, "Dan ketahuilah bahwa sungguh, Kamilah yang menghidupkan apa yang ada di alam, termasuk manusia, dan kami pula yang mematikan mereka, dan Kami pula yang mewarisi apa saja yang ditinggalkan oleh makhluk-makhluk itu.
Pada ayat ini, Allah menegaskan bahwa Dialah yang menghidupkan manusia jika Ia menghendaki, dan Dia pula yang mematikannya jika Dia menghendaki.

Selanjutnya, sebagaimana dijelaskan Ibnu Jarir ath-thabari dalam tafsirnya, jika semua yang hidup ini telah mati, maka di saat itu hanya Allah sajalah yang hidup, karena hanya Dia sajalah yang kekal. Kemudian Allah membangkitkan manusia kembali untuk ditimbang dan dihitung amal perbuatannya, sebagaimana firman Allah swt:

Tidak ada tuhan selain Dia, Dia yang menghidupkan dan mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu dahulu. (ad-Dukhan/44: 8)

Ayat 23 ini diakhiri dengan ungkapan wa nahnul-waritsun (dan Kami pulalah yang mewarisi). Al-Qasimi dalam tafsirnya Mahasin at-Ta'wil menjelaskan bahwa Kami (pulalah) yang mewarisi, maksudnya ialah Kamilah yang masih ada dan menerima atau memiliki semua yang telah ditinggalkan manusia yang telah mati. Istilah waris ini juga digunakan Nabi dalam doanya:

Dan jadikanlah dia pewaris dari kita. (Riwayat at-Tirmidzi dari Ibnu Umar)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Hijr
Surat ini terdiri atas 99 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena diturunkan di Mekah sebelum hijrah. Al Hijr adalah nama sebuah daerah pegunungan yang didiami zaman dahulu oleh kaum Tsamud terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Syria). Nama surat ini diambil dari nama daerah pegunungan itu, berhubung nasib penduduknya yaitu kaum Tsamud diceritakan pada ayat 80 sampai dengan 84, mereka telah dimusnahkan Allah s.w.t., karena mendustakan Nabi Shaleh a.s. dan berpaling dari ayat-ayat Allah. Dalam surat ini terdapat juga kisah-kisah kaum yang lain yang telah dibinasakan oleh Allah seperti kaum Luth a.s. dan kaum Syu'aib a.s. Dari ke semua kisah-kisah itu dapat diambil pelajaran bahwa orang-orang yang menentang ajaran rasul-rasul akan mengalami kehancuran.
Bacaan Selawat Asyghil:...
Bacaan Selawat Asyghil: Arab, Latin, Terjemahan dan Keutamaannya

Bacaan selawat asyghil pertama kali dicetuskan oleh Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Kata asyghil, dalam bahasa Arab berarti sibuk.

Bacaan Doa Agar Tidak...
Bacaan Doa Agar Tidak Hujan: Arab, Latin dan Terjemahannya

Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.

7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.