QS. Taha Ayat 32

وَاَشۡرِكۡهُ فِىۡۤ اَمۡرِىْ
Wa ashrik hu fiii amrii
dan jadikanlah dia teman dalam urusanku,
Juz ke-16
Tafsir
Sesudah memohon penyempurnaan dirinya, Nabi Musa memohon pengukuhan diri melalui keluarganya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku guna meringankan tugasku menyampaikan risalah-Mu. Aku berharap Engkau mengangkat Harun, saudaraku, sebagai penyokongku. Teguhkanlah kekuatanku dalam berdakwah dengan adanya dia di sampingku, dan jadikanlah dia teman dalam urusanku menyampaikan risalah kepada Fir‘aun dan kaumnya.
Musa a.s. memohon kepada Allah, agar dengan ditunjuknya Harun sebagai pembantunya diharapkan dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuannya. Juga supaya Harun selalu bersama dengan dia di dalam segala urusannya, bahu membahu di dalam melaksanakan tugasnya yang berat dan suci itu, agar berhasil baik, tidak meleset dari sasaran yang dituju, dan tercapai cita-cita yang diidam-idamkan dengan baik.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Taha
Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini. Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut: