QS. Taha Ayat 33

كَىۡ نُسَبِّحَكَ كَثِيۡرًا
Kai nusabbihaka kasiiraa
agar kami banyak bertasbih kepada-Mu,
Juz ke-16
Tafsir
Ya Allah, aku ajukan permohonan itu kepada-Mu agar kami banyak bertasbih kepada-Mu, menyucikan-Mu dari segala hal yang tidak layak bagi-Mu, dan banyak mengingat-Mu atas anugerah dan nikmat yang Engkau limpahkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Melihat dan Mengetahui keadaan kami.”
Pada ayat-ayat ini Allah menerangkan latar belakang dari permohonan Musa a.s., supaya ia selalu ditemani dan didampingi oleh Harun di dalam mensukseskan tugas kenabiannya, ialah agar dapat banyak bertasbih kepada Allah, mengagungkan dan mensucikan-Nya dari sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan yang tidak layak bagi-Nya, seperti pengakuan Firaun yang mengumumkan dirinya sebagai tuhan. Di samping itu, agar dia selalu ingat kepada Allah, serta selalu mengharapkan rida-Nya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Taha
Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini. Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut: