QS. Al-Ahqaf Ayat 32

وَمَنۡ لَّا يُجِبۡ دَاعِىَ اللّٰهِ فَلَيۡسَ بِمُعۡجِزٍ فِى الۡاَرۡضِ وَلَيۡسَ لَهٗ مِنۡ دُوۡنِهٖۤ اَوۡلِيَآءُ ‌ؕ اُولٰٓٮِٕكَ فِىۡ ضَلٰلٍ مُّبِيۡنٍ
Wa mal laa yujib daa'iyal laahi falaisa bimu'jizin fil ardi wa laisa lahuu min duunihiii awliyaaa'; ulaaa ika fii dalaalim mubiin
Dan barangsiapa tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah (Muhammad) maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari siksa Allah di bumi padahal tidak ada pelindung baginya selain Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata."
Juz ke-26
Tafsir
"Dan barang siapa tidak menerima seruan orang yang menyeru kepada Allah yaitu Nabi Muhammad maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari siksa Allah di muka bumi, jika Allah berkehendak untuk menimpakan siksa padahal tidak ada pelindung baginya yang dapat melindungi mereka dari siksaan itu selain Allah. Mereka yang tidak mengikuti seruan itu sungguh berada dalam kesesatan yang nyata.” Jalan yang benar telah dijelaskan, dan telah diberikan pula tuntunan bagaimana menempuh jalan itu. Siapa yang menempuh jalan itu akan selamat, dan siapa yang menyeleweng akan mendapat hukuman. Demikian ketetapan Allah yang berlaku bagi golongan jin dan manusia.
Kemudian diterangkan dalam ayat ini bahwa jika ada di antara jin yang menolak seruan Muhammad sebagai rasul Allah, yaitu tidak melaksanakan perintah Allah dan menjauhkan diri dari larangan-Nya yang tersebut dalam Al-Qur'an dan hadis, maka ia tidak dapat menghindarkan diri dari azab-Nya. Ia tidak mendapat seorang penolong pun untuk melepaskan dirinya dari azab Allah, kecuali jika Allah sendiri menghendakinya.

Dari ayat ini dapat dipahami bahwa seluruh ibadah yang diwajibkan kepada kaum Muslimin diwajibkan pula kepada seluruh jin untuk mengerjakannya, seperti salat, puasa, tolong-menolong, dan sebagainya. Diterangkan pula bahwa jin-jin yang tidak mengikuti seruan Muhammad saw berada dalam kesesatan dan menyimpang dari jalan yang benar.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Ahqaf
Surat Al Ahqaaf terdiri dari 35 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Jaatsiyah. Dinamai Al Ahqaaf (bukit-bukit pasir) dari perkataan Al Ahqaaf yang terdapat pada ayat 21 surat ini.Dalam ayat tersebut dan ayat-ayat sesudahnya diterangkan bahwa Nabi Hud a.s. telah menyampaikan risalahnya kepada kaumnya di Al Ahqaaf yang sekarang dikenal dengan Ar Rab'ul Khaali, tetapi kaumnya tetap ingkar sekalipun mereka telah diberi peringatan pula oleh rasul-rasul yang sebelumnya. Akhirnya Allah menghancurkan mereka dengan tiupan angin kencang. Hal ini adalah sebagai isyarat dari Allah kepada kaum musyrikin Quraisy bahwa mereka akan dihancurkan bila mereka tidak mengindahkan seruan Rasul.
Bacaan Selawat Asyghil:...
Bacaan Selawat Asyghil: Arab, Latin, Terjemahan dan Keutamaannya

Bacaan selawat asyghil pertama kali dicetuskan oleh Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Kata asyghil, dalam bahasa Arab berarti sibuk.

Bacaan Doa Agar Tidak...
Bacaan Doa Agar Tidak Hujan: Arab, Latin dan Terjemahannya

Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.

7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.