QS. Al-Furqan Ayat 34
Dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata. (Saba'/34: 24)
Juga tersebut dalam hadis Rasulullah saw:
Akan dikumpulkan manusia pada hari Kiamat dalam tiga golongan, segolongan berjalan kaki, segolongan lagi berkendaraan, dan segolongan lagi berjalan dengan wajahnya. Rasulullah ditanya, "Bagaimana mereka berjalan dengan wajahnya?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya Tuhan yang dapat memperjalankan mereka dengan kedua kakinya mampu pula memperjalankan mereka dengan wajahnya. Ingatlah, mereka menjaga wajah mereka dari benda-benda yang tajam dan berduri." (Riwayat at-Tirmidzi dari Abu Hurairah).
Yang dimaksud di sini bahwa malaikat menyeret wajah orang-orang kafir ke dalam neraka.
Surat ini terdiri atas 77 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Dinamai Al Furqaan yang artinya pembeda, diambil dari kata Al Furqaan yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan Al Furqaan dalam ayat ini ialah Al Quran. Al Quran dinamakan Al Furqaan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. MAka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan antara kebenaran ke-esaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.
Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.