QS. Asy-Syu'ara' Ayat 35

يُّرِيۡدُ اَنۡ يُّخۡرِجَكُمۡ مِّنۡ اَرۡضِكُمۡ بِسِحۡرِهٖ ​ۖ  فَمَاذَا تَاۡمُرُوۡنَ​‏ 
Yuriidu ai yukhrijakum min ardikum bisihrihii famaazaa taamuruun
dia hendak mengusir kamu dari negerimu dengan sihirnya; karena itu apakah yang kamu sarankan?"
Juz ke-19
Tafsir
Para pembesar itu menawarkan kepada Fir’aun agar diadakan perang tanding antara Nabi Musa dan para pesihir Mesir. Mereka menjawab, “Tahanlah untuk sementara, jangan kau bunuh dia yaitu Musa dan saudaranya yaitu nabi Harun, dan utuslah ke seluruh negeri Mesir orang-orang yang akan mengumpulkan penyihir, niscaya mereka akan mendatangkan semua pesihir yang pandai kepadamu.”
Kedua, untuk menghasut dan menanamkan rasa benci ke dalam hati para pembesar dan pemuka kaumnya, agar tidak percaya kepada Musa, Fir'aun berkata kepada mereka, "Sebenarnya maksud dari sihir yang ditampakkan Musa itu adalah untuk mengambil hati rakyat. Hal itu bertujuan agar pendukung dan pengikutnya bertambah banyak untuk mengalahkan pembesar-pembesar dan pemuka-pemuka kamu sekalian. Akhirnya, mereka akan merampas dan mengusirmu dari negerimu sendiri."

Ketiga, Fir'aun meminta pertimbangan, ide-ide, dan saran-saran dari pembesar negerinya dan pemuka-pemuka kaumnya, tentang apa yang ia harus perbuat, dan bagaimana cara yang mesti dilakukan untuk membendung dan menggagalkan keinginan Musa itu. Abu as-Su'ud, pengarang Tafsir Irsyad al-'Aql as-Salim ila Mazaya al-Kitab al-Karim, menganggap permintaan Fir'aun kepada pembesar negerinya tersebut adalah akibat kebingungan dan keheranannya menghadapi mukjizat yang telah ditunjukkan Musa. Hal itu menyebabkan Fir'aun mengubah sikapnya dalam tiga hal yang merendahkan martabatnya dan menurunkan kedudukannya:
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.
Hati-hati, 3 Hal yang...
Hati-hati, 3 Hal yang harus Dihindari Kaum Wanita saat Merayakan Idulfitri

Momen Idulfitri sangat istimewa bagi setiap muslim, tak terkecuali kaum wanita muslimah. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari kaum Hawa ini saat merayakan Idulfitri ini. Hal apa saja?

Bacaan Niat Salat Idulfitri...
Bacaan Niat Salat Idulfitri Lengkap Bahasa Arab dan Terjemahannya

Bacaan niat salat Idulfitri dapat dilakukan dalam hati sebelum melaksanakan salat Ied. Bagaimana lafadz niat salat Idulfitri ini dalam bahasa Arab dan terjemahannya?

5 Contoh Khotbah Idulfitri...
5 Contoh Khotbah Idulfitri 2025, Bisa jadi Referensi dan Sumber Ilmu

Lima contoh khotbah Idulfitri 2025 ini dapat dijadikan referensi atau sumber tambahan ilmu bagi setiap muslim. Hari Raya Idulfitri merupakan salah satu hari paling istimewa bagi setiap umat Islam.

Inilah 4 Amalan Idulfitri...
Inilah 4 Amalan Idulfitri yang Setara Pahala Perang Badar

Pada Idulfitri atau lebaran umat Islam bisa melakukan amalan yang besar pahalanya setara dengan sahabat yang ikut perang Badar. Amalan apa saja itu?

Jadwal Imsak dan Buka...
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Jakarta, Ahad 30 Maret 2025/30 Ramadan 1446 H

Jadwal imsakiyah dan buka puasa ini mengikuti jadwal salat resmi Kemenag RI yang berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.