QS. Al-Anfal Ayat 37
Golongan yang baik ialah, mereka yang bergerak dibawah naungan agama tauhid dan berjuang untuk meninggikan kalimat Allah di bawah pimpinan Rasulullah untuk mewujudkan apa yang diperintahkan oleh Allah serta untuk menghancurkan segala sesuatu yang merintanginya. Dan mencegah segala sesuatu yang menjadi larangan Allah serta menghancurkan segala sesuatu yang menyebabkan terjadinya larangan itu. Mereka ini berjuang dengan tenaga, pikiran dan harta benda untuk kepentingan agama. Sedang golongan yang buruk ialah mereka yang bergelimang dalam kemusyrikan dan menghalang-halangi agama Islam serta melanggar hukum-hukum Allah dan mengobarkan permusuhan dan kekejaman. Pemisahan antara kedua golongan tersebut merupakan suatu ketentuan yang berlaku terus. Sedang yang kekal ialah yang baik di antara kedua golongan.
Firman Allah:
Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya; tetapi yang bermanfaat bagi manusia, akan tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan. (ar-Rad/13: 17)
Allah juga menjelaskan bahwa golongan yang buruk itu akan ditumpuk menjadi satu tumpukan seperti barang-barang yang tidak berguna dan mereka akan dimasukkan ke dalam api neraka Jahanam. Mereka ini digambarkan oleh Allah sebagai orang-orang yang benar-benar merugi akibat harta benda dan jiwa mereka dikorbankan kepada perjuangan yang sia-sia. Mereka akan mengalami penyesalan yang tak berguna lagi, karena mereka tidak dapat melepaskan diri dari siksaan Allah yang sangat pedih itu.
Surat Al Anfaal terdiri atas 75 ayat dan termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, karena seluruh ayat-ayatnya diturunkan di Madinah. Surat ini dinamakan Al Anfaal yang berarti harta rampasan perang berhubung kata Al Anfaal terdapat pada permulaan surat ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surat ini ialah tentang harta rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas r.a. surat ini diturunkan berkenaan dengan perang Badar Kubra yang terjadi pada tahun kedua hijrah. Peperangan ini sangat penting artinya, karena dialah yang menentukan jalan sejarah Perkembangan Islam. Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum musyrikin yang berjumlah besar, dan berperlengkapan yang cukup, dan mereka dalam peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta rampasan perang itu, maka kemudian Allah menurunkan ayat pertama dari surat ini.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.
Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.