QS. An-Nahl Ayat 39

لِيُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِىۡ يَخۡتَلِفُوۡنَ فِيۡهِ وَ لِيَـعۡلَمَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اَنَّهُمۡ كَانُوۡا كٰذِبِيۡنَ
Liyubaiyina lahumul lazii yakhtalifuuna fiihi wa liya'lamal laziina kafaruuu annahum kaanuu kaazibiin
agar Dia menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu, dan agar orang kafir itu mengetahui bahwa mereka adalah orang yang berdusta.
Juz ke-14
Tafsir
Kedatangan hari kebangkitan dimaksudkan agar Dia menjelaskan kepada mereka, yakni manusia, apa yang mereka perselisihkan itu, tentang berbagai hal, seperti keesaan Allah dan datangnya hari akhir, dan agar orang kafir itu mengetahui bahwa mereka adalah orang yang berdusta akibat mengingkari tuntunan Allah yang disampaikan oleh para rasul.
Allah swt menjelaskan hikmah terjadinya hari kebangkitan, yaitu menjelaskan kepada mereka tentang kebenaran wahyu yang dibawa oleh rasul yang mereka ingkari dan perselisihkan. Pada hari itu, mereka dapat menyaksikan kebenaran wahyu dan menyadari kesalahan pendapat mereka terhadap ajaran yang disampaikan para rasul. Inilah penyesalan yang dialami oleh orang-orang yang menganiaya diri sendiri. Pada saat itu, mereka akan merasakan bahwa seruan rasul itu adalah bimbingan Allah yang benar, sedang mereka menyesali keingkaran mereka itu dengan penyesalan yang tidak berguna lagi.

Di akhir ayat, Allah swt menegaskan bahwa Ia membangkitkan mereka pada saat hari kiamat agar orang-orang yang mengingkari kebenaran wahyu-Nya dapat mengetahui bahwa hari kebangkitan dan pembalasan yang mereka dustakan itu betul-betul terjadi. Mereka ternyata orang-orang yang berdusta dan tidak ada yang mereka dustakan kecuali diri mereka sendiri. Pada hari itu, mereka benar-benar menyaksikan azab Allah yang diancamkan kepada mereka dan mereka tidak lagi dapat menghindar dari azab tersebut.

Allah swt berfirman:

(Dikatakan kepada mereka), "Inilah neraka yang dahulu kamu mendustakannya." (ath-thur/52: 14)

Firman-Nya lagi:

Masuklah ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; sesungguhnya kamu hanya diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan. (ath-thur/52: 16)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. An-Nahl
Surat ini terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamakan An Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah s.w.t. ayat 68 yang artinya : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah." Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia (lihat ayat 69). Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. (Lihat surat (10) Yunus ayat 57 dan surat (17) Al Isra' ayat 82). Surat ini dinamakan pula "An Ni'am" artinya nikmat-nikmat, karena di dalamnya Allah menyebutkan pelbagai macam nikmat untuk hamba-hamba-Nya.