QS. Ar-Rum Ayat 44

مَنۡ كَفَرَ فَعَلَيۡهِ كُفۡرُهٗ ‌ۚ وَمَنۡ عَمِلَ صَالِحاً فَلِاَنۡفُسِهِمۡ يَمۡهَدُوۡنَۙ
Man kafara fa'alaihi kufruhuu wa man 'amila saalihan fali anfusihim yamhaduun
Barangsiapa kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu; dan barangsiapa mengerjakan kebajikan maka mereka menyiapkan untuk diri mereka sendiri (tempat yang menyenangkan),
Juz ke-21
Tafsir
Di akhirat nanti setiap manusia akan memperoleh balasan perbuatannya dengan adil. Barang siapa kafir maka dia sendirilah yang menanggung akibat kekafirannya itu, dan barang siapa mengerjakan kebajikan dengan penuh keimanan maka pada dasarnya mereka telah menyiapkan untuk diri mereka sendiri tempat yang menyenangkan di surga sebagai tempat kebahagiaan abadi.
Ayat ini menginformasikan adanya dua kelompok manusia, yaitu yang ingkar dan yang baik. Mereka yang ingkar dan berdosa harus mempertanggungjawabkan keingkaran dan dosa-dosanya. Mereka akan diperiksa di depan pengadilan yang mahaadil, sehingga sekecil apa pun perbuatan jahatnya itu pasti akan diajukan dan disampaikan ganjaran hukumannya.

Di sisi lain adalah kelompok orang-orang yang baik. Sekecil apa pun perbuatan baik mereka pasti akan diajukan di depan pengadilan itu, lalu diberikan imbalannya. Orang itu berarti, dengan perbuatan-perbuatan baiknya, telah menghamparkan jalan atau "karpet" untuk dilaluinya sendiri menuju surga.

Penggolongan manusia ke dalam dua kelompok, yang pertama masuk surga, dan yang lainnya masuk neraka, juga disebutkan dalam ayat lain:

Dan demikianlah Kami wahyukan Al-Qur'an kepadamu dalam bahasa Arab, agar engkau memberi peringatan kepada penduduk ibukota (Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) di sekelilingnya serta memberi peringatan ten-tang hari berkumpul (Kiamat) yang tidak diragukan adanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka. (asy-Syura/42: 7)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Ar-Rum
Surat Ar Ruum terdiri atas 60 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah diturunkan sesudah ayat Al Insyiqaq. Dinamakan Ar Ruum karena pada permulaan surat ini, yaitu ayat 2, 3 dan 4 terdapat pemberitaan bangsa Rumawi yang pada mulanya dikalahkan oleh bangsa Persia, tetapi setelah beberapa tahun kemudian kerajaan Ruum dapat menuntut balas dan mengalahkan kerajaan Persia kembali. Ini adalah suatu mukjizat Al Quran, yaitu memberitakan hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan juga suatu isyarat bahwa kaum muslimin yang demikian lemahnya di waktu itu akan menang dan dapat menghancurkan kaum musyrikin. Isyarat ini terbukti pertama kali pada perang Badar.